JAKARTA, KOMPAS.com -- Joe Tirta, vokalis Saint Loco, band hip rock dari Jakarta, merasa geregetan karena pop Melayu, yang sekarang disebut "Metal" alias "Melayu total", sering diejek oleh mereka yang tak menyukai musik yang sedang merajalela dalam industri musik Indonesia itu.
Joe mengaku bahwa ia sendiri merupakan pendengar musik tersebut. "Aku dengerin lagu Melayu juga, lho. Beneran ini, bukan bercanda. Aku respek sama Melayu, bukan malah meledek," kata Joe, yang bersama teman-teman Saint Loco-nya, Berry Manoch (vokal), Iwan Hoeditarto (gitar), Gilbert Shannang (bas), dan Timotius Firman (drum), ambil bagian dalam Indiefest Festive Sound 2011 di Jakarta, Sabtu lalu (9/7/2011).
Joe pun mencontohkan dengan menyanyikan sebait dari salah satu lagunya yang berbahasa Indonesia dengan gaya mendayu-dayu ala pop Melayu. "Lagu Melayu (dan gaya menyanyinya) bisa bagus lho, asal digarap dengan benar. Jadi, jangan diremehkan," tekannya. "Seharusnya, kita respek mengedepankan Melayu, tapi dengan kualitas yang ditingkatkan. Saint Loco juga punya lagu Melayu. Sekali lagi, aku bukan meledek, lho," sambung pria yang suka bercanda ini.
Band yang dihuni oleh Joe dan rekan-rekannya tersebut Oktober tahun ini akan merilis album ketiga mereka. Tak seperti dua album mereka sebelumnya, Rock upon a Time (2004) dan Vision from Transition (2006), album ketiga mereka itu akan berisi lebih banyak lagu berbahasa Indonesia daripada lagu berbahasa Inggris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.