Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras Kritik untuk Istana dari Tempat Sys NS

Kompas.com - 19/07/2011, 02:26 WIB

Di sebuah rumah makan di Kemang Utara, Jakarta Selatan, Minggu (17/7), antara pukul 19.00 dan pukul 00.00, berlangsung acara pembacaan puisi yang diselenggarakan salah seorang pendiri Partai Demokrat, RMH Heroe Syswanto NS atau Sys NS.

Di langit di atas panggung acara ada bulan bundar. Salah seorang pembaca puisi Ray Sahetapy mengatakan, bulan ini menuju tilem atau menuju ke alam gelap. ”Setelah pembacaan puisi, alam Nusantara akan gelap,” ujar bintang film senior ini.

Hampir semua puisi yang dibacakan di atas panggung memperingati hari ulang tahun ke-55 Sys NS ini berisi kritik terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, para menterinya, dan Partai Demokrat. Puisi kritik itu seperti hujan yang jatuh untuk istana kepresidenan.

Sekitar 40 pembaca puisi tampil, antara lain Sys NS, Din Syamsuddin, Deddy Mizwar, Rizal Ramly, Jimly Asshiddiqie, Camelia Malik, Roy Marten, Sujiwo Tejo, Sutiyoso, Catherine Keng, Seto Mulyadi Adhie M Massardi, Effendi Gazali, Habib Abdurrahman Assegaf, Lily Wahid, La Ode Ida, dan Fadjroel Rachman. Banyak yang hadir, antara lain pemimpin kelompok Petisi 28 dari Doekoen Cafe, Hari Rusli Moti (mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik).

Puisi yang dibacakan Effendi Gazali antara lain berbunyi: ”Lebih dari dua bulan ini partai kami menjadi objek pemberitaan, termasuk media massa yang selama ini memiliki kredibilitas yang baik yang terus juga mendiskreditkan partai kami, hanya bersumber dari SMS dan BBM.... Tidak saya lanjutkan saudara-saudara, karena sebetulnya puisi ini semakin tidak jelas dan tidak logis.” Hadirin bertepuk tangan panjang sekali.

Catherine Keng membacakan puisi berbahasa China yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia. ”Bangsa ini hanya butuh seorang pemimpin yang berani pasang badan untuk membela bangsa dan rakyatnya. Kami tidak butuh keluh kesah, karena itu hanya akan menyakiti hati kami yang sudah luka oleh keadaan.” Begitu puisi pembawa acara berita berbahasa Mandarin di sebuah televisi di Jakarta tersebut.

Sys NS, ketika ditanya wartawan tentang Presiden Yudhoyono dan Partai Demokrat saat ini, hanya mengatakan, ”Saya marah, sedih, dan tertawa.”

Seorang mantan pejabat pemerintah 2004-2009 yang hadir di acara ini dan tidak mau disebut namanya berkomentar, ”Mana para staf khusus Presiden? Tidak ada yang hadir, ya? Mereka bisa dialog dengan pers tidak, ya? Dialog itu lain dengan lobi atau berhandai-handai atau memberi instruksi,” ujarnya.

Saat acara usai, bulan lenyap dari langit. Langit di atas Jakarta jadi hitam kelam.

(J Osdar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com