Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saya Bisa Tertawakan Politisi dan Pelaku Hukum

Kompas.com - 19/07/2011, 04:18 WIB

 Pengantar Redaksi

Glenn Fredly bukanlah penyanyi atau penghibur semata. Di antara jeda antara lagunya, di setiap pertunjukan, dia selalu menyampaikan narasi mengenai berbagai hal yang sedang menghangat di masyarakat.

Sindiran, kritik, atau potret terhadap kondisi sosial politik, perilaku elite politik, atau pemerintah sering meluncur dari pernyataannya. Begitu pula celotehnya di media sosial Twitter.

Glenn memang bukan melulu dikenal sebagai penyanyi solo yang sudah mendapat tempat di kancah musik negeri ini. Kepeduliannya terhadap berbagai kondisi bangsa, baik sosial politik maupun lingkungan, setidaknya menyiratkan dia bukan cuma penghibur. Komunitas Rumah Beta yang dibentuknya merupakan bukti lain betapa dia peduli terhadap negerinya, terutama tanah leluhurnya.

Apa tantangan terbesar selama bersolo karier? Pernahkah Glenn merasa bosan dan berniat untuk beralih profesi atau berhenti dari dunia tarik suara?

(Indriani Putri Pradani, xxx@gmail.com)

Tantangan awal terbesar adalah meyakinkan diri sendiri bahwa musik adalah pilihan hidup saya. Tetapi saya bersyukur karena sejak awal keluarga saya mendukung dunia musik sebagai masa depan. Menjadi musisi adalah anugerah buat saya. Saya terlahir untuk bernyanyi. Lewat musik saya bisa hidup dan menghidupi.

 
Bagaimana Anda bisa mempertahankan eksistensi, sementara di negara kita ada sindrom ”timbul tenggelam” penyanyi yang bersolo karier?

(Sekar Langit Pamungkas, Yogyakarta)

Tak terpikirkan cara untuk mempertahankan eksistensi karena saya sudah di track yang saya mau dan fokus menjalaninya. Bermusik buat saya bukan untuk eksistensi, tetapi saluran ekspresi.

Halo Mas Glenn, jujur nih, saya penggemar berat lagu-lagu Anda sejak SMP! Saya dengar Mas Glenn sekarang aktif di kegiatan sosial ya? Saya dengar juga Anda memperjuangkan lingkungan hidup di Indonesia, boleh tahu atas dasar apa Anda ingin memperjuangkan lingkungan hidup?

(Annisa Hasanah, Bogor)

Terima kasih buat apresiasi kamu terhadap karya-karya saya. Masalah lingkungan hidup harus diperjuangkan oleh siapa pun yang peduli demi masa depan bersama. Lingkungan hidup tak hanya bicara tentang memperjuangkan pelestarian alam, tapi juga memperjuangkan kemanusiaan. Melalui musik saya bisa hidup dan menghidupi. Silakan berkunjung ke www.greenmusicfoundation.or.id

Saya salah satu pengagum suara dan pribadi kakak. Di tengah kesibukan yang luar biasa, kapan sih rencana menikahnya (kan harus ada planing-nya, he-he-he). Saya sejauh ini belum pernah mendengar gosip tentang calon istri Kak Glenn, he-he-he.

(Umbu Pariangu, Sleman, Yogyakarta)

Terima kasih adik yang luar biasa. Semakin telinga kamu bersih dari gosip lebih baik bukan, he-he-he. Doakan saya saja, ya.

Halo Om Glenn, mau nanya nih. Saya sangat penasaran, kapan tahu bahwa Om punya bakat bermusik? Siapa yang mendorong Om sehingga bisa sukses seperti sekarang? Siapa inspirasi terbesar Om dalam menciptakan lagu ?

(Naomi Sahulata, Bekasi)

Kakek saya yang bernama (alm) Gustav Adolf Siahaya adalah sosok penting yang memperkenalkan dan yang meyakinkan saya sejak sekolah dasar tentang musik dan literaturnya. Kehidupan sehari-hari adalah inspirasi. Untuk komposer yang menginspirasi saya adalah Ismail Marzuki, WR Supratman, John Pattirane, Franky Sahilatua, Gombloh, Billy J Budiarjo, Dodo Zakaria, Burt Bacharach, Mozart, John Lennon, Miles Davis, Bob Marley, dan beberapa nama lain yang mempengaruhi karya dan pemikiran saya lewat karya mereka.

Om Glenn, pengalaman manggung yang paling memalukan kapan dan di mana ?

(Iman Hafiz Rock, Bali)

Lupa kapan tepatnya, tapi terjadi di acara live musik di sebuah stasiun televisi. Saya diminta menyanyikan lagu orang lain yang liriknya saya tidak hafal. Lirik lagunya saya minta kru televisi untuk ditempelkan di monitor supaya mudah terbaca. Nah, pada saat giliran tampil, saat saya ingin membaca liriknya, ternyata lirik yang ditempelkan dalam posisi terbalik, jadi sepanjang lagu saya hanya berimprovisasi tanpa lirik di acara live televisi itu.

Glenn, mengapa seniman, khususnya pemusik tidak bisa bersatu dan melakukan langkah konkret menghadapi pembajakan, mengingat pemerintah tidak bisa diandalkan. Saya pikir Glenn punya kapasitas untuk memobilisasi para pemusik untuk melakukan sesuatu mengenai masalah ini.

(Mary Margareta, Salemba, Jakarta)


Saya yakin musisi yang melahirkan karyanya dengan hati tak ada yang mau karyanya dibajak. Kita sama-sama tahu besarnya kerugian negara dan musisi juga masyarakat penikmat musik akibat pembajakan. Untuk itu, gerakan bersama harus juga datang dari kesadaran pencinta musik Indonesia utk meneriakkan ”selamatkan musik Indonesia”.

Saya tidak terbayang apa yang terjadi kalau semua musisi Indonesia bersamaan melakukan mogok berproduksi dan bermain musik dalam waktu yang disepakati bersama. Proteksi bagi musisi di Indonesia perlu diperjuangkan. Misalnya, mengenai jaminan sosial bagi musisi. Sampai hari ini saya tidak pernah tahu hasil pajak bermusik/membuat album yang saya bayarkan itu ke mana. Seharusnya lewat pajak itu bisa menyejahterakan musisi Indonesia.

 
Apakah Om Glenn pernah berpikir untuk berduet dengan Justin Bieber ?

(Ikhsan Rock, Samarinda)

Tidak.

Kak Glenn, saya salah seorang penggemar kakak. Di setiap pentas, kakak sering berkomentar tentang politik di Indonesia. Seandainya masyarakat menginginkan kakak untuk terjun langsung dalam politik praktis di Indonesia, apakah

kakak akan mengambil peluang tersebut?

(Fransisca Ayu Kumalasari, Taman Pondok Gede, Bekasi)

Musik sudah menjadi pilihan hidup saya, daya jelajah saya lewat bermain musik jauh melebihi kegiatan politik praktis. Musik saya jauh lebih besar dari partai politik yang ada, justru dari panggung musik banyak aspirasi yang bisa saya sampaikan, termasuk menertawakan para politisi dan pelaku hukum yang justru tidak aspiratif dan peka terhadap keadaan Indonesia.

Ungkapan kegelisahan hati dari tokoh nasional asal Maluku, Drs Fredy Latumahina, yang sering beliau katakan: ”orang Maluku tidak memiliki pengalaman dukung-mendukung, tapi sangat berpengalaman dalam hantam- menghantam”

 Bung Glen: tolong buat lagu yang bisa membuat orang Maluku laeng sayang laeng, laeng gendong laeng sehingga kita bisa meninggalkan budaya baku hantam

(Zeth Porme, Lateri, Ambon)

Menurut saya, kegelisahan hati Drs Fredy Latumahina itu adalah warisan pemikiran Orde Baru. Saya adalah generasi orang muda Maluku yang baru, yang justru menemukan nilai-nilai budaya nenek moyang orang Maluku adalah kekuatan yang mempunyai nilai persaudaraan yang tinggi dan semangat maju pantang mundur (Lawamena Haulala).

Salah satu tanda generasi muda dengan pemikiran baru telah lahir yang menggunakan kekuatan budaya untuk menemukan jati dirinya adalah Maluku HipHop Comunity di Kota Ambon. Album perdana mereka berjudul Beta Maluku bisa kamu dapatkan dan bila kamu dengarkan kamu akan yakin apa yang dikatakan beliau itu salah..

Saya yakin makin banyak generasi muda baru Maluku telah lahir di berbagai bidang yang ingin membangun Maluku dengan hati.

Gue cuma pengen tahu, apa aja sih yang sudah Glenn perbuat dalam target ke depan untuk kampung tercinta Ambon.

 (Saur Parulian Purba, xxxx@yahoo.com)

Kreativitas dalam seni budaya orang muda di Ambon harus dikembalikan kepada generasi mudanya. Itu sebabnya saya membuat Rumah Beta di Desa Amahusu, Ambon. Sebuah rumah untuk ruang ekspresi, berbagi, dan belajar untuk maju bersama lewat seni budaya. Silakan follow Twitter @RumaBeta dan Facebook RumaBeta untuk melihat kegiatannya.

Trio lestari itu dibentuk karena ada proyek tertentu atau khusus atau memang Glenn benar banar ingin membuat grup ke depannya?

( Anastasia Yulianti, Semarang)

Trio Lestari (saya, dr Tompi, Sandy Sondoro) dibentuk atas ide hasil diskusi bersama. Berawal dari kegelisahan kami terhadap apa yang terjadi dengan keadaan bangsa dan negara, termasuk juga—pastinya—tentang musik Indonesia hari ini. Dengan kapasitas masing-masing, kami sepakat untuk melihat Indonesia dengan musik kami. Trio Lestari adalah sebuah semangat pergerakan dengan cara kami untuk tujuan bersama. Itu sebabnya Trio Lestari hanya menjadi konsumsi panggung karena kami sadar betul bila dijadikan boysband pasti tidak akan lestari.

 
Suka banget sama semua lagu yang dinyanyiin dan diciptain Glenn Fredly. Siapa pencetus Trio Lestari?

(Fathya, Bekasi)

Terima kasih untuk dukungannya buat Trio Lestari. Nama itu datang dari saya. Silakan follow juga Twitter kami @TrioLestari

Hai Glenn, salut buat pentas Beta Malukunya. Apa yang mendorong Glenn terlibat dalam pentas tersebut? Menurutmu, kiat/usaha apa yang harus dilakukan bangsa ini, terutama untuk generasi muda agar bangkit dari keterpurukan (praktik KKN, narkoba, kurangnya nasionalisme) serta membangkitkan kembali semangat Pancasila di Indonesia?

( Fransiska Evi S, Jakarta)

Terima kasih apresiasinya untuk pertunjukan Beta Maluku di TIM bulan Mei lalu.

Semangat kebudayaanlah yang mendorong saya untuk terlibat di situ dan mengenali kembali nilai-nilai luhur nenek moyang kita yang ternyata sudah sangat beradab dari sebelum agama dan republik ada di bumi Nusantara ini.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang bangga akan karya leluhurnya, kembali ke akar, maka kita akan diingatkan kembali menjadi manusia yang beradab dan menyelesaikan konsep menjadi Indonesia. (bee)

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com