Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indra Herlambang, Icon Urban Fashion Week

Kompas.com - 27/07/2011, 09:35 WIB

KOMPAS.com - Indra Herlambang terpilih sebagai satu dari tujuh icon di event Urban Fashion Week 2011, mewakili kategori presenter televisi yang berprestasi di bidang sastra. Selain dikenal sebagai presenter TV dan MC, Indra memang sudah menulis buku berjudul Kicau Kacau. Indra akan tampil dalam Urban Fashion Week dan akan di-make over sesuai dengan tema acara yang akan dihadirinya.

“Denger-denger sih saya akan didandani a la bad boy gitu. Jujur saya deg-degan banget, akan seperti apa nantinya. Karena seumur hidup saya baru tiga kali fashion show, dan baru kali ini saya betul-betul dirombak gayanya. Biasanya kalau fashion show saya hanya diberi pakaian-pakaian yang diseuaikan dengan karakter saya. Nah, di Urban Fashion Week ini, saya akan betul-betul di-make over,” ujar Indra pada Kompas Female saat peluncuran Urban Fashion Week, di Portico Senayan City, Jakarta, Senin (25/7/2011) lalu.

Indra mengaku tidak menyangka akan terpilih sebagai salah satu dari tujuh ikon Urban Fashion Week 2011. “Kalau dilihat dari segi fashion-nya sih saya merasa enggak begitu fashionable, ya. Saya rasa mungkin mereka (panitia) melihat dari sisi personality saya dalam fashion. Apalagi
akhir-akhir ini saya memang agak sableng, lagi seneng-senengnya mix and match berbagai bahan yang berlainan. Misalnya atasan saya rapi banget dengan blazer dan kemeja, tapi bawahannya jeans, atau bawahannya celana kain dengan sepatu resmi tapi atasannya kaos,” tambah Indra.

Namun, Indra memang bukan akhir-akhir ini saja mulai tertarik dengan fashion. Ia mengaku sudah mulai “bawel” dengan apa yang dikenakannya sejak kecil. Menurut kisah ibunya, waktu kecil Indra paling rewel saat memilih baju. Ia sudah menentukan sendiri pakaian apa yang ingin dipakainya, termasuk sepatunya. Jika keinginannya tidak dituruti, Indra pasti mogok pakai baju.

Ia menganggap kebiasaannya untuk cerewet dalam hal berpakaian tersebut mungkin disebabkan  ia dibesarkan dari keluarga berdarah seni. Kakeknya seorang pelukis, walaupun bukan untuk tujuan komersil. Kesukaan Indra menulis tampaknya diwarisi dari ibunya, terutama untuk menulis puisi. Begitu pula ayahnya, yang seorang penulis buku-buku ekonomi.

"Jadi dari kecil saya sudah merasakan jiwa seni mengalir dalam diri saya sehingga segala sesuatunya harus terlihat indah dan enak dipandang mata, termasuk pakaian yang saya kenakan,” ungkap penyuka gaya preppy ini.

Indra sangat bersyukur karena keinginan terakhir ayahnya sebelum meninggal, terpenuhi. “Bapak selalu berpesan agar saya menulis buku. Buat bapak, buku adalah harta warisan paling bernilai yang bisa membuat anak-cucu menjadi pintar dan berwawasan luas. Saya bersyukur bapak sudah melihat buku saya terbit. Bahkan dalam keadaan sakitnya mulai parah, ibu masih membacakan buku saya untuk bapak. Saya terharu sekali saat melihat kejadian itu,” ujar Indra.

Indra juga bersyukur, ayahnya masih sempat melihat buku karyanya mendapat cap best seller dari penerbit. Setelah sang ayah meninggal, Kicau Kacau sudah masuk cetakan ketujuh dalam waktu lima bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com