Yovie Widianto bukan nama asing di blantika musik Indonesia. Sejak lama anak Bandung itu dikenal sebagai pendiri dan motor grup Kahitna, band peraih Grand Prix Winner Band Explosion 1987 dan Band Explosion Tokyo-Japan 1991. September 2011, Kahitna akan menggelar konser 25 tahun di Jakarta Convention Center.
Sejumlah lagu ciptaannya mengisi tangga teratas lagu-lagu Indonesia bahkan ikut mengorbitkan para penyanyinya. Lagunya tidak muncul lantas menghilang, tetapi masih lama dikenang para penggemarnya. Selain berkarya bersama Kahitna, Yovie juga melahirkan sejumlah album solo. Dia juga tetap berada di papan atas musik Indonesia bersama grupnya yang lain, Yovie & Nuno.
Apa kiat anda agar lagu ciptaan Mas Yovie, terutama pada album Kahitna, menjadi hit dan masih enak didengar meski lagu tersebut sudah lama (tembang lawas)?
Hanna, sebuah lagu yang sudah cukup lama dikenal bisa kita tata ulang (re-arrange) dengan penyesuaian pada gaya bermusik, sound atau bahkan pada pemilihan penyanyi yang akan membawakan lagu itu. Aransemen ulang itu biasanya dilakukan tanpa mengubah spirit awal lagu, sebagai contoh, ”Takkan Terganti” telah diproduksi 3 kali lewat Dea Mirella, Kahitna, dan terakhir oleh Marcell Siahaan. Alhamdulillah ketiganya mendapatkan sambutan yang sangat baik dari pencinta musik Indonesia.
Kahitna berasal dari bahasa Tagalog (Filipina) yang artinya ”meskipun demikian”. Karena pada waktu itu saya diharuskan serius bersekolah di Bandung, ”meskipun demikian” main piano dan ngeband jalan terus, ha-ha-ha.
Dalam bahasa Sunda, juga dikenal awalan ”ka” dan akhiran ”na”. Saat kami bersenda gurau di Bandung, saat itu Ka–Hit–Na artinya ”yang paling hits”. Nama tersebut memberikan harapan semoga setiap karya yang kami lahirkan senantiasa mendapatkan tempat di hati pendengarnya. Amin....
Bung Yovie, bagaimana resep keberhasilan Anda? Selain itu, bagaimana Anda membaca pasar (selera masyarakat) untuk lagu yang akan Anda ciptakan sehingga lagu tersebut menjadi hits? (Engels Batara M, Bintaro Jaya, Jakarta)
Tidak ada resep lain selain semangat, ketulusan, dan bersyukur tiada henti. Komposisi melodi, harmoni, lirik, juga aransemen, dibuat dengan konsep yang berakar dari hati dan imajinasi. Jadi, yang saya lakukan selama ini dalam berkarya adalah menulis apa yang ingin saya tulis dengan penuh ketulusan.
Mungkin saya tidak pandai membaca pasar, namun justru berharap bisa membuat pasar atau memengaruhi pasar atau setidaknya membuat tren tersendiri.