Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirilis Buku "Storygraph Catatan Si Boy"

Kompas.com - 25/08/2011, 09:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kisah tentang pria tampan yang menjadi idola kaum muda di era tahun 80-an, tak cuma disajikan kembali lewat layar lebar dengan judul film Catatan Harian Si Boy. Sebuah storygraph yang menjadi benang merah, yang menghubungkan film ini dengan dengan film pendahulunya, Catatan Si Boy, yang dibintangi Onky Alexander dengan kisah masa lalunya, juga dihadirkan untuk para pengagum setianya.  

Adalah Rio Haminoto yang menghadirkan kisah-kisah di balik cerita film itu dalam sebuah buku a Rio Haminoto Storygraph - Catatan Si Boy.

Storygraph Catatan Si Boy merupakan catatan orisinal Boy, dengan latar belakang cerita di film Catatan Si Boy 1-5, yang terdiri dari kumpulan catatan tentang pengalaman dan pandangan hidup Boy yang tidak pernah diceritakan sebelumnya.

Dalam film Catatan si Boy, buku yang terlihat lusuh dan tua itu memiliki peran penting merajut jalinan kisah masa lalu.  dalam buku tersebut berisi catatan harian seorang bernama Boy, yang dalam film tersebut digambarkan sebagai lelaki paruh baya yang kaya raya namun misterius. Dan buku catatan harian ini pula yang mengaitkan cerita film itu dengan kisah 30 tahun silam semasa Nuke dan Boy masih muda dan melegenda dalam film Catatan Si Boy 1–5.

Buku ini juga memberikan jawaban atas rasa penasaran para penonton film Catatan Harian Si Boy, yang belum lama ini dirilis, untuk mengenang kembali masa-masa emas Boy bersama Nuke, Kendi, Emon dan lain-lainnya, serta menjawab rasa penasaran dengan buku yang telah membuat Satrio (diperankan Ario Bayu) harus berjuang untuk bertemu Boy (Onky Alexander) demi ibu dari seorang gadis cantik bernama Tasha (Carissa Puteri).

Selama satu tahun, Rio Haminoto, yang juga penulis Don Joviano dan Kionelle  menghasilkan sebuah manuskrip orisinal sarat dengan kisah kehidupan seorang lelaki idaman bernama Boy beserta teman-temannya. Buku ini sangat kental memaparkan era 80-an lengkap dengan bahasa, istilah dan penunjang cerita lain yang disesuaikan pada masanya.

Sebelum menulis, Rio melakukan riset dengan menonton film Catatan Si Boy 1-5, mendengarkan cerita bersambung drama radio yang menjadi cikal bakal kisah Boy, mencari referensi istilah, bahasa, musik tahun 80-an. Untuk lebih mengenal karakter Boy, Rio juga berkonsultasi dengan penulis asli dari drama radio Catatan Si Boy, yaitu almarhumah Wanda Tumanduk.

Wanda memberikan skrip asli dari sandiwara radio yang kala itu diputar di Radio Prambors. Bahkan Wanda sempat mengatur tim sandiwara radio untuk menampilkan kembali beberapa adegan itu langsung dihadapan Rio. Ini semata-mata agar Rio bisa menulis dengan baik. Pun Marwan Alkatiri sebagai inisiator cerita sandiwara ini ikut membantu Rio dalam membentuk dan menjaga spirit dari Boy

Sebagai sebuah storygraph, buku ini dilengkapi foto-foto yang dituangkan pada buku agar pembaca bisa memvisualisasikan sendiri cerita dalam buku seakan menonton film.

Rangkaian cerita dipadukan dengan ilustrasi yang menjadi narasi untuk membantu pembaca mengimajinasikan cerita buku tersebut. Foto-foto dalam buku sengaja dibuat menyesuaikan kepentingan penggambaran bukunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com