Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Mandela "Menjamur" di Afrika Selatan

Kompas.com - 02/09/2011, 20:15 WIB

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Nelson Mandela merupakan tokoh yang sangat populer di Afrika Selatan karena sepak terjangnya selama lima dekade melawan politik apartheid. Ia juga menjadi presiden selama lima tahun dan merupakan presiden pertama kulit hitam di Afrika Selatan. Tak heran, banyak bermunculan museum di lokasi yang pernah ia kunjungi.

Peraih Nobel Perdamaian itu juga tokoh terkenal di dunia. Sehingga, kegiatan menapak tilas kehidupan Nelson Mandela di Afrika Selatan menjadi daya tarik wisata paling utama bagi negara itu. Di kota Johannesburg sendiri, wisatawan menghabiskan waktu beberapa hari mengikuti jejak "Madiba", marga dari Mandela.

"Kegiatan wisata yang paling diinginkan wisatawan adalah yang berhubungan dengan Nelson Mandela," kata Laura Vercueil dari dinas pariwisata Johannesburg, di Johannesburg, Rabu (31/8/2011).

Ia mengatakan, permintaan paling banyak adalah kunjungan ke Soweto. Kunjungan ke Soweto adalah untuk merasakan kota yang pernah ditinggali Mandela. Selain itu, di Soweto terdapat rumah Mandela.

Mandela tinggal di rumah kecil di permukiman kulit hitam yang terletak di pinggiran kota Johannesburg pada tahun 1946 hingga 1962. Ia kemudian dipenjara selama tiga dekade karena melawan rezim apartheid. Ia sempat tinggal kembali di rumah itu selama 11 hari setelah ia dibebaskan di tahun 1990.

Winnie, mantan istri Mandela, memgubah rumah itu menjadi museum di tahun 1997. Sejak itu, rumah itu pun selalu dikunjungi wisatawan. Rumah Mandela sempat direnovasi pada tahun 2009.

Hanya berjarak 15 kilometer dari rumah itu, terdapat Museum Apartheid. Di museum tersebut terdapat pameran tetap yang didedikasikan untuk Mandela.

"Awalnya itu adalah pameran sementara yang kami buat untuk merayakan ulang tahun Mandela yang ke-90 di tahun 2008. Namun, pameran tersebut tidak akan dihentikan hingga waktu yang akan datang, karena pameran tersebut sangat populer. Seperti magnet saja, orang-orang begitu tertarik dengan figur Mandela," kata kurator Amelia Potenza. Pihak museum menyebutkan bahwa museum tersebut dikunjungi oleh 20 persen wisatawan asing dan 60 persen kunjungan anak-anak sekolah.

"Mandela adalah orang yang telah membantu kami semua hingga bisa menjadi seperti sekarang. Di sini, kami bisa membuat anak-anak belajar dari mana asal mereka dan siapa yang telah memberikan mereka kemerdekaan," kata Mamokete Anna Kibane, seorang guru yang datang bersama murid-muridnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com