Daya Tarik Nadine Jelang Final Miss Universe

KOMPAS.com - Tampil menonjol selama masa karantina hingga menuju malam final Miss Universe memberikan nilai tambah. Dengan begitu, kontestan Miss Universe bisa meningkatkan personal branding, selain juga berkesempatan mempromosikan asal negaranya. Tak heran jika kontestan Miss Universe berlomba untuk selalu tampil memikat dan menarik perhatian dunia, dengan cara positif tentunya.

Puteri Indonesia 2010, Nadine Alexandra Dewi Ames (20) berhasil menarik perhatian selama mengikuti karantina Miss Universe 2011, sejak 21 Agustus lalu di Sao Paulo, Brasil. Sebagai perkenalan awal, Nadine membawakan suvenir khas Indonesia, syal batik, sebagai hadiah untuk seluruh kontestan Miss Universe 2011.

"Syal batik mendapat respons positif," aku Nadine melalui hubungan telepon via skype, Selasa (6/9/2011), 23:30 waktu setempat.  

Berkuda
Perhatian terhadap Indonesia tak hanya datang dari syal batik, juga wayang golek yang dilelang untuk acara amal. Nadine, sebagai wakil dari Indonesia, juga punya daya pikat personal.

Saat sesi pengambilan gambar kegiatan berkuda, Nadine terpilih sebagai salah satu dari 10 kontestan yang berkesempatan mengikuti kegiatan untuk kebutuhan perekaman gambar kegiatan Miss Universe 2011 ini.

"Saat kontestan lain sedang istirahat, bebas tugas, Nadine dan sembilan kontestan lainnya justru terpilih mengikuti kegiatan berkuda ini," kata Mega Angkasa, Public Relations Manager Yayasan Puteri Indonesia saat temu media di Graha Mustika Ratu, Jakarta, Rabu (7/9/2011) lalu.

Sorotan kamera menjadi penting dalam membangun imej kontestan Miss Universe ini. Nadine, mendapatkannya saat mengikuti kegiatan berkuda ini. Meskipun diakui Nadine, tak mudah untuk selalu mendapatkan kesempatan atau posisi strategis agar selalu terekam dalam kamera di setiap rangkaian kegiatan Miss Universe.

Bagi Nadine, berhasil menjadi kontestan yang disebut Miss Indonesia Universe 2011 ini, sudah menjadi kebanggaan tersendiri. Melalui kontes kecantikan bergengsi tingkat dunia, perempuan kelahiran Inggris, 23 Mei 1991 berdarah Solo ini antusias mengenalkan Indonesia, sebagai negara yang kaya potensi budaya dan pariwisata.