BANDUNG, KOMPAS.com -- Lagu dangdut ”Keong Racun” yang dinyanyikan kelompok musik mulut (akapela) Jamaica Café menggoyang peserta Tunza International Children and Youth Conference on the Environment di Sasana Budaya Ganesha Bandung, Selasa (27/9). Beberapa peserta menggoyangkan badan mengikuti irama lagu yang aslinya dangdut itu.
Jamaica Café digawangi Anton, Michael, Hekko, Iko, Bayu, dan Jimmy. Di acara itu, Jamaica Café juga menyanyikan Tunza Theme Song yang berjudul ”City of Glass”.
”Untuk lagu Tunza, kami hanya butuh waktu satu hari untuk mengaransemen. Sama juga dengan lagu ’Keong Racun’. Mengaransemen lagu dari berbagai genre merupakan tantangan tersendiri bagi kami. Sudah banyak lagu yang diaransemen, mulai dari dangdut, pop, sampai rock,” ungkap Iko.
Bagi mereka, tidak sulit mengaransemen sebuah lagu untuk menjadi akapela. Bahkan, mereka langsung mempraktikkan aransemen sebuah lagu dangdut. Iko hanya tinggal menunjuk teman-temannya untuk menggerakkan mulut.
”Semua memang ada tingkat kesulitannya, tetapi kami mencoba menjembatani sebuah lagu supaya enak didengar. Akapela itu kan musik yang ribet. Jadi kami enggak mau menambah ribet lagi. Kami ingin musiknya enak didengar,” ujar Michael. (SIE)