Chris Martin Pilih Konser Penghormatan Daripada Upacara Pemakaman

LONDON, KOMPAS.com -- Vokalis band Coldplay, Chris Martin, memiliki keinginan untuk diwujudkan ketika ia telah tiada. Martin ingin, ketika ia meninggal dunia, sebuah konser penghormatan digelar untuk merayakan kehidupannya.

Suami dari aktris Gwyneth Paltrow dan ayah dua anak ini tak menginginkan sebuah upacara pemakaman seperti biasa. "Saya sungguh tak menginginkan sebuah upacara pemakaman. Yang saya inginkan ketika saya meninggal dunia hanyalah sebuah konser penghormatan yang sederhana di Stadion Wembley (Inggris). Cuma itu yang saya pinta. Dan, mungkin sebuah album cover version (yang berisi lagu-lagunya yang dibawakan oleh artis-artis musik lain)," tuturnya dengan bumbu canda kepada majalah Q edisi baru.         

Pencetak hit "Paradise" ini juga mengaku bahwa ia jarang menunjukkan emosinya, tapi tak kuasa menahan air matanya ketika mendengarkan sebuah lagu Amy Winehouse setelah penyanyi itu meninggal dunia. "Lagu terakhir yang membuat saya menangis adalah 'Back to Black', karena ia meninggal dunia. Tapi, bagaimana pun juga, rekaman itu memengaruhi saya," tuturnya.

"Saya berumur 35. Saya tak menangis lagi, saya hanya meregangkan otot-otot saya dan mengertakkan gigi-gigi saya. Saya secara progresif menjadi lebih Inggris, mengelola bagaimana membenamkan semua perasaan saya, kecuali pada lagu," tuturnya.