Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk Diputar 10 November

Kompas.com - 18/10/2011, 15:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - "Sang Penari" sebuah film dengan genre drama yang merupakan adaptasi trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, akan diputar serentak di bioskop jaringan XXI mulai 10 November 2011 mendatang. Pemutaran perdananya (premiere) dilakukan Minggu (16/10/2011) lalu di Yogyakarta.

Sari Oktafiana, penulis warga yang menyaksikan premiere film tersebut di bioskop XXI Yogyakarta dan menulis laporannya di sosial media Kompasiana mengungkapkan, acara dihadiri  Ahmad Tohari selaku penulis novel Ronggeng Dukuh Paruk. Acara yang diakhiri diskusi film itu juga dihadiri Nyoman Oka Antara selaku Rasus alias tokoh utama novel selain Srintil, Salman Aristo sebagai salah satu penulis skenario dan Landung Simatupang sebagai aktor dalam film tersebut.

Trilogi novel karya masterpiece Ahmad Tohari itu adalah Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jentera Bianglala. Sari menilai, novel trilogi ini kental dengan nuansa antropologi dan sosiologi dengan setting kekacauan politik Indonesia, khususnya daerah pedesaan pada tahun 1965, yang mengupas kemiskinan, rendahnya literasi hingga eksploitasi manusia serta tragedi kemanusiaan.

Sosok Srintil dalam novel itu diperankan Prisia Nasution. Srintil digambarkan sebagai perempuan cantik khas jawa yang tidak berhidung mancung, berkulit sawo matang, dan kenes-nya sebagai penari ronggeng yang harus kalah oleh dentuman materi daripada mengikuti suara cinta dan keinginan untuk menjadi perempuan somah. Sementara Rasus sebagai laki-laki yang berupaya memperbaiki status sosialnya telah mengambil hati berikut cinta srintil untuk memperjuangkan kekasihnya itu bebas dari pilihan menjadi ronggeng.

"So far, bagi saya sosok Srintil diperankan dengan amat baik oleh Prisia Nasution. walaupun untuk ukuran perempuan Jawa mungkin kulitnya kurang sawo matang. Sosok Rasus yang diperankan oleh Nyoman Oka juga sudah cukup terwakili," tulis Sari menimbang film berdurasi dua jam itu.

Menurut Sari pula, pesan moral yang ingin disuarakan oleh Ahmad Tohari dalam novelnya sudah cukup tersampaikan. Ikuti tulisan lengkapnya!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com