Jakarta, Kompas -
Untuk kategori film pendek, panitia Festival Film Indonesia (FFI) menerima 99 karya peserta yang sudah lolos verifikasi. Tahun 2010, jumlah film pendek yang masuk hanya 63 film.
Produsen film pendek ini berasal dari kantong komunitas film di kampus, dan komunitas remaja sekolah dari Aceh, Cilacap, Makassar, Palu, Purbalingga, Kudus, Yogyakarta, dan Malang.
”Banyaknya anak muda yang berminat memproduksi film merupakan gejala baik untuk perkembangan film Indonesia,” kata Amin Sabana dari bagian hubungan masyarakat FFI 2011, Senin (24/10).
FFI tahun 2011 mengadakan empat jenis kompetisi, yaitu film bioskop, film pendek, film dokumenter, dan film televisi. Kompetisi film ini akan menilai 12 unsur terbaik, antara lain sutradara, penulis cerita, penulis skenario, pengarah sinematografi, dan pengarah artistik.
”Berbeda dengan tahun sebelumnya, film yang masuk nominasi sekarang ini dinilai Komite Nominasi. Mereka tidak hanya menyeleksi judul film yang akan masuk nominasi, tetapi sudah bisa menghasilkan unsur yang dinominasikan,” kata Amin.
Pendaftaran untuk FFI tutup pada tanggal 17 Oktober 2011. Panitia FFI hanya menerima film-film yang diproduksi periode 1 September 2010 hingga Oktober 2011.
Selanjutnya, panitia pelaksana melakukan proses verifikasi informasi dalam formulir dan kelengkapan pendaftaran. Beberapa kelengkapan tersebut, antara lain, surat pernyataan hak cipta, surat tanda lulus sensor, dan materi film.
Film televisi yang didaftarkan ke FFI mencapai 73 film, tetapi 19 film didiskualifikasi karena berbagai alasan. Adapun jumlah film bioskop hanya 41 film yang lolos verifikasi. Dari jumlah film bioskop tersebut, hanya satu yang bergenre horor, yaitu film
”Film horor yang didaftarkan, jauh menurun,” kata Totot Indarto, Ketua Bidang Penjurian Film Bioskop FFI 2011.