Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

True Blood: Cinta ala Vampir

Kompas.com - 20/11/2011, 03:35 WIB

ARYO WISANGGENI

Saluran televisi kabel HBO Asia sejak awal November lalu menayangkan serial musim keempat ”True Blood”. Film serial kehidupan kaum vampir produksi HBO Original itu digarap apik. Kisah berbelit, tetapi ampuh menyedot penonton.

True Blood menumpukan kekuatan berkisahnya pada khayal kehidupan kaum vampir pada masa depan. Bila tiba masanya, mereka akan memilih mengonsumsi darah sintetis ketimbang meminum darah manusia. Pilihan itu membuat vampir bisa hidup berdampingan bersama manusia di sebuah kota kecil di Louisiana, Bon Temps.

Alur utama True Blood adalah pada cinta segitiga antara manusia setengah peri, Sookie Stackhouse (Anna Paquin), dengan dua vampir, Bill dan Eric. Bill Compton (Stephen Moyer) adalah vampir berumur 173 tahun, penguasa para vampir di Louisiana. Sementara Eric Northman (Alexander Skarsgard) adalah vampir asal Eropa Utara, berumur lebih dari 1.000 tahun, dan menjadi ”polisi vampir” Louisiana yang oposan terhadap kekuasaan Bill.

Kisah Sookie Stackhouse yang diolah dari novel serial Charlaine Harris, The Southern Vampire Mysteries, muncul pertama kali pada 2001, adalah kisah 11 novel panjang Charlaine Harris, dari Dead Until Dark (2001) hingga Dead Reckoning (2011). Charlaine Harris juga menerbitkan 16 cerita dan novel pendek yang menjalin kerumitan kisah para tokoh The Southern Vampire Mysteries.

Tampan dan seksi

True Blood bertabur wajah lelaki tampan berbadan tegap dan wanita cantik. Cerita panjang adalah kisah Sookie yang masih terkenang percintaan masa lalunya dengan Bill, tetapi mulai tertarik kepada Eric. Bill terus mengejar Sookie, tetapi bercinta dengan Portia Bellefleur (Courtney Ford) yang ternyata adalah cucunya sendiri dari hubungan cinta Bill beratus tahun silam. Sementara Eric memuja Sookie sang peri, tetapi angkuh dan dingin.

Bumbu True Blood, Bill si ”raja vampir Bon Temps” agresif memengaruhi politik lokal di dunia manusia warga Bon Temps. Ia diterima warga kota, tetapi menghadapi sekelompok penyihir yang dipimpin Marnie Stonebrook (Fiona Shaw), menemukan kekuatan untuk mengontrol kematian.

Bill menugaskan Eric membubarkan kelompok sihir Marnie. Eric yang angkuh kalah berduel dengan Marnie. Eric yang perkasa kehilangan jati diri dan karakter kuatnya, membuatnya bisa terbunuh oleh vampir paling lemah sekalipun. Sookie yang merasa Bill sengaja menjebak Eric mencoba menyembunyikan Eric dan memulihkan ingatan sang vampir.

Demi melindungi Eric, Sookie meminta bantuan Alcide Herveaux (Joe Manganiello), si manusia serigala. Alcide yang dulu mencintai Sookie telah menikahi Debbie yang selalu cemburu kepada Sookie. Namun, Debbie tak pernah menghalangi Alcide menemui Sookie.

Di alur kisah yang lain, kakak Sookie yang bernama Jason Stackhouse (Ryan Kwanten) dijebak makhluk jadi-jadian manusia panter, Crystal (Lindsay Pulsipher). Crystal memerangkap dan memerkosa Jason demi mengubah Jason menjadi manusia panter dan mendapatkan benih untuk melahirkan manusia panter berikutnya.

Majikan Sookie yang bernama Sam Merlotte (Sam Trammell) juga seorang manusia jadi-jadian. Ia mampu bersalin wujud menjadi binatang apa pun (shape lifting). Sam jatuh cinta kepada shape shifting lainnya, Luna (Janina Gavankar). Ada lagi kisah cinta sepasang gay, Lafayette Reynolds (Nelsam Ellis) dan Jesus Velasquez (Kevin Alejandro).

Segala kerumitan kisah dan rasa penasaran di tiap akhir episode ampuh menyedot penonton. Aktor Joe Manganiello yang baru muncul di musim ketiga True Blood merasakan popularitasnya terdongkrak lewat serial vampir itu. Ia pernah tampil sebagai Navy SEALs AS, Sean Macklin, dalam film layar lebar Behind Enemy Lines (2009).

”Masakannya” berbeda

Meski kisahnya berbelit rumit seperti opera sabun, True Blood digarap secara serius. True Blood menyabet Emmy 2009 kategori casting terbaik dan Golden Globe 2009 kategori aktris serial televisi terbaik. Pada 2010, True Blood dinominasikan untuk lima penghargaan Emmy, termasuk serial drama terbaik. Kendati akhirnya tak menyabet satu pun penghargaan Emmy, kualitas penggarapan True Blood mumpuni.

Mungkin salah satu kesegaran garapan karena penulis skenario dan sutradara yang berbeda di setiap episode. Eksekutif produser True Blood sekaligus peraih Emmy melalui Six Feet Under, Alan Ball, menggarap episode 3 dan 8. Lima penulis skenario musim keempat lainnya adalah Alexander Woo (episode 1 dan 7), Brian Buckner (episode 2 dan 9), Nancy Oliver (episode 4 dan 10), Mark Huds (episode 5 dan 11), dan Raelle Tucker (episode 6 dan 12).

Sutradara film Michael Lehmann, yang menggarap sejumlah film komedi romantis, antara lain The Truth About Cats & Dogs (1996) dan Because I Said So (2007), menggarap episode 1, 4, dan 11. Sutradara kondang yang dua kali memenangi Emmy ini juga menggarap episode 2 dan 12. Sutradara episode lainnya adalah Daniel Minahan, David Petrarca, Jeremy Podeswa, Michael Ruscio, Romeo Tirone, dan Lesli Linka Glatter.

Kisahnya dipelihara rumit, tetapi True Blood berdenyut cepat. Penonton yang tidak mengikuti kisahnya sejak awal mungkin sulit mencerna alur kisah, tapi akan terpuaskan dengan adegan pertarungan yang menegangkan, adegan percintaan, juga komedi yang diselipkan. Namun, hampir tak akan ada sesuatu dari True Blood yang membuat kita menarik napas, diam sejenak, dan tercenung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau