Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Finalis Stand Up Comedy Indonesia Siap Tempur

Kompas.com - 29/11/2011, 08:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Perjalanan tiga finalis Stand Up Comedy Indonesia, kontes stand up comedy yang diselenggarakan oleh Kompas di Layar Kaca, ternyata cukup sulit. Padahal, Ernest Prakarsa (peserta dari Jakarta), Ryan Adriandi (Jakarta), dan Insan Nur Akbar (Surabaya) sudah memiliki kemampuan membuat orang-orang tertawa.

"Menghibur itu, seperti yang kita lihat, kan merupakan output dari latihan, hasil begadang malam-malam. Cuma, kalau di panggung, orang melihatnya seperti yang gampang. Padahal, di balik itu ada proses persiapan yang lumayan berat," jelas Ernest ketika dirinya bersama Ryan dan Akbar berkunjung ke Kompas.com di Jakarta, Senin (28/11/2011).

Akbar dan Ryan berpandangan sama dengan Ernest. "Memang, di panggung terlihat enteng, karena kami menghibur. Tapi, seperti yang dibilang dewan juri, stand up itu suatu komedi yang serius, di mana di balik itu ada pengumpulan materi (bahan humor), ada risetnya juga, penulisan naskah, dan tentunya dilatih juga," kata Ryan. "Mungkin orang bilang, 'Ah enak, kerjanya kan cuma menghibur'. Hanya permasalahannya kan menghibur pasti ada yang dihibur. Kalau yang dihibur tidak merasa dihibur, nah itu yang susah. Jangan sampai kami hanya menghibur diri sendiri. Itu yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kami," ucap Akbar.

Sekarang, ketiganya tengah memusatkan diri ke babak tiga besar Stand Up Comedy Indonesia, yang akan digelar di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu ini (30/11/2011).

"Final itu 14 Desember 2011, untuk babak dua besar. Tapi, gue fokus ke yang tiga besar dulu (30 Desember 2011), yang di depan mata saja dulu. Persiapannya seperti biasa. Enggak di tiga besar saja, di setiap episode juga pasti mati-matian memertahankan (agar tak tereliminasi), karena kompetisinya sangat keras," ungkap Ernest. "Kalau persiapan saya sama saja dengan Ernest. Saya juga fokus di tiga besar ini. Selain terus dilatih, saya juga jaga kondisi kesehatan fisik. Bagi saya, kalau kondisi fisik lagi down, konsentrasi sama daya pikir akan kurang," timpal Ryan.

Bahan humor mulai dimatangkan oleh Akbar, Ryan, dan Ernest. "Misalnya, kemarin Mas Ibas sama Mbak Aliya menikah. Itu kan keluarga masa depan. Tahu masa depan? Masa depan itu massanya Demokrat dan massanya PAN. Buat saya, bad news itu good news. Jadi, kalau ada fenomena apa di Indonesia, itulah bahan baku saya," tutur Akbar menyampaikan sedikit humornya.

"Kalau menurut gue, sifat yang paling bisa merangsang seorang perempuan itu sifat pencemburu, karena sifat pencemburu itu bisa membuat perempuan menjadi penulis yang sangat baik dan pencerita yang sangat baik. Jadi, gue curiga semua sutradara Indonesia itu pencemburu," celoteh Ryan mencontohkan komedinya.

"Gue akan kembali ke akar, seperti membahas kecinaan gue. Seperti, kakek-nenek gue asli, totok, datang dari Cina. Jadi, kalau orang bilang orang Cina itu KW, itu enggak benar, karena ada juga yang asli langsung datang dari Cina. Nah, kalau gue sendiri sudah KW, tapi kakek gue asli langsung datang dari Cina," tutur Ernest sedikit membocorkan humornya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com