Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enak Cuma Separuh Album

Kompas.com - 02/12/2011, 01:51 WIB

Budiarto Shambazy

Bisa dimaklumi jika Anda, penggemar Coldplay, merasa ”Mylo Xyloto” tidak meledak seperti tiga album sebelum ini: ”X&Y” (2005), ”Viva La Vida Or Death and All His Friends” (2008), dan ”Prospek't March” (2008). Namun, bukan berarti ”Mylo Xyloto” album berkategori buruk.

Mungkin saja Chris Martin, Jonny Buckland, Guy Berryman, dan Will Champion makin menanggung beban berat wajib menghasilkan karya besar sebagai salah satu band terhebat di dunia, yang sejajar dengan U2 dan Radiohead. Itu juga barangkali yang membuat mereka sempat menunda jadwal rilis Mylo Xyloto beberapa bulan sampai akhir Oktober lalu.

Dan selama enam tahun terakhir penggemar musik rock-pop alternatif terhibur oleh X2Y, Viva La Vida Or Death and All His Friends, dan Prospek't March. Ketiga album abad ke-21 itu patut disejajarkan dengan dua karya U2, How to Dismantle an Atomic Bomb (2004) dan No Line on the Horizon (2009), serta dua album Radiohead, In Rainbows (2007) dan The King of Limbs (2011). Sulit mencari kelemahan album-album ini karena seperti kata Presiden Amerika Serikat Barack Obama waktu mencicipi aneka hidangan Indonesia, ”Semuanya enak!”

Album X&Y istilahnya ”enak dari ujung ke ujung” dan terbukti menjadi album terlaku di dunia pada 2005. Dari album yang sempat mau diberi judul Zero Theory ini menghasilkan single-single ciamik, seperti ”Speed of Sound”, ”Fix You”, ”Talk”, ”The Hardest Part”, ”What If”, dan ”White Shadows”. Hati siapa yang tak tersentuh mendengarkan ”Fix You”.

Untuk sebagian telinga, album Viva La Vida mungkin lebih istimewa ketimbang X&Y. Salah satu alasannya karena artis top, Brian Eno, untuk pertama kalinya ikut menjadi produser. Ia ingin semua nomor Viva La Vida jelas perbedaannya. Dan ia berhasil karena album ini meneguhkan Coldplay sebagai band alternatif yang mengglobal.

March bahkan lebih ciamik meskipun hanya EP (extended play) berisikan delapan lagu, empat di antaranya remix dari Viva La Vida. Berkat kepintaran Martin dan ketiga rekannya, March menjadi benchmark yang sulit dijangkau kualitasnya—apalagi dilewati. Oleh sebab itu, kembali ke asumsi awal, Mylo jadi kurang ngejedak.

Sebagai teaser track, single andalan Mylo, ”Every Teardrop is A Waterfall” diberikan secara cuma-cuma dengan cara diunduh. Single ini enak didengar dan esensi liriknya berbicara tentang musik sebagai bagian salah satu bagian penting dari hidup kita. Kebetulan, Mylo sebagai album konsep memang menceritakan tentang percintaan yang berakhir bahagia.

Ketika Mylo disuguhkan sebagai album dan didengarkan secara menyeluruh, mulai terasa ia kehilangan ciri kuat X&Y, Viva La Vida, dan March. Tiga sajian pendek yang masing-masing dijadikan sebagai bunyi-bunyian sebagai pengantar atau bagian dari single terasa sia-sia. Ketiga nomor itu: ”Mylo Xyloto”, ”M.M.I.X”, dan ”A Hopeful Transmission”.

Mereka menyebut bunyi-bunyian ini sebagai hidden songs. Dan metode ini terbilang berhasil ketika Coldplay merilis Viva La Vida serta March. Selain nyaris tak relevan untuk menikmati Mylo sebagai album, bunyi-bunyian itu juga malah mengernyitkan dahi. Saya yakin Anda pasti cukup terganggu ketika mendengarkannya.

Salah satu kelebihan Coldplay dibandingkan Radiohead adalah seni penyusunan lagu (sequencing) yang biasanya dikerjakan secara pas dan berkelanjutan. Lagi-lagi sequencing itu terbilang bagus di X&Y, Viva La Vida, dan March. Di Mylo yang terjadi malah sebaliknya. Oleh sebab itu, lebih enak mendengarkan Mylo sebagai karya yang dinikmati sepotong-sepotong ketimbang sebagai sebuah album konsep.

Namun, sekali lagi, Mylo sama sekali bukan karya yang buruk. ”Hurts Like Heaven” dan ”Paradise” bisa dikatakan dahsyat. Sementara ”Charlie Brown”, ”Us Against the World”, dan ”Teardrop” tetap menunjukkan Coldplay sebagai band yang bermakna dalam penulisan lirik. Dan sangat menyenangkan mendengarkan duet Martin dan Rihanna, ”Princess of China” yang bernuansa R&B.

Lagu-lagu di luar yang disebutkan di atas, termasuk yang akustik, juga bukannya buruk. Namun, mereka kurang reflektif seperti Prospekt’s March. Tidak ada juga nomor-nomor yang mengejutkan, seperti ”Glass of Water” dan ”Rainy Day” dari album March atau ”Cemeteries in London” dan ”Lost!” dari album Viva La Vida. Namun, jangan khawatir, Mylo yang berkualitas di atas rata-rata pasti akan tetap mendapat tempat khusus di hati Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com