Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Jadi Artis, Norman Siap Jadi Tukang Ojek

Kompas.com - 07/12/2011, 15:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Norman Kamaru menyatakan lega setelah diberhentikan dengan tidak hormat oleh Polda Gorontalo. Ia akan menjalani profesi sebagai penyanyi. Jika pun gagal, ia siap dengan segala risikonya. Bahkan, jadi tukang ojek pun ia siap.

"Ya alhamdulillah saya terimalah, dengan senang hati," kata Norman menjelang shooting sebuah program televisi di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2011) malam.

Norman tak menampik jika keluarganya kecewa dirinya mendapat pemecatan, apalagi tidak dengan hormat. Namun, keputusan sudah keluar. "Ibu sama bapak sih jujur, ya, sebenarnya mereka sangat sedih. Sempat kecewa, satu hari satu malam itu saya dibujuk terus supaya bertahan di kepolisian. Tapi saya sudah mengambil keputusan sendiri, mereka mengembalikan lagi kepada saya," ujarnya.

Norman mengaku tidak merasa sakit hati dengan pemecatan ini. Ia malah merasa biasa saja. "Kan memang sudah dari kemarin-kemarin pengin mengundurkan diri, tapi enggak dikasih. Tahu-tahu dipecat, ya sudah terima saja," tegasnya.

Norman Kamaru menjadi terkenal seantero Indonesia berkat video lip-sync lagu "Chaiya Chaiya". Yang menarik, saat itu ia mengenakan pakaian dinas polisi. Kini, setelah dipecat, otomatis ia takkan boleh lagi memakai segala atribut kepolisian yang telah membuatnya tenar.

Meski begitu, Norman mengaku hal itu tidak masalah. Yang menarik, Norman malah mengaku kini lebih lega karena tidak lagi memakai seragam kepolisian. Apa alasannya?

"Dengan berpakaian seperti ini saya lebih merasa nyaman dan leluasa. Jalan ke mana saja bisa bermasyarakat dengan baik. Kalau berpakaian dinas kan harus jaga sikap, ya, itu aja," tegas Norman.

Saat ditanya sikapnya demikian karena telah merasa enak di dunia entertainment Tanah Air, Norman mengelak. "Saya keluar dari kepolisian enggak ada hubungannya dengan dunia entertainment. Saya cuma pengin keluar saja," begitu ia berujar.

Norman tak menampik bahwa dirinya sebenarnya sangat mencintai kepolisian, institusi yang telah mengantarnya menjadi setenar saat ini. Karenanya, ia mengaku agak menyesal. "Jujur, saya cinta polisi karena cita-cita saya dari kecil memang menjadi polisi, dan keluarga saya rata-rata polisi," ungkapnya.

Sayangnya, Norman tak bisa berlama-lama menjadi polisi karena ia mengaku tertekan dengan segala protokoler yang harus ia patuhi. Hal inilah yang membuat dia akhirnya mangkir dari kepolisian. "Tertekan sih, tapi ini sudah jalan Allah, ya jalani saja," tuturnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau