Satu Jam Setelah Melahirkan, Rieke Tetap Perjuangkan TKI

JAKARTA, KOMPAS.com — Bukan Rieke Diah Pitaloka namanya jika tidak pernah berhenti memperjuangkan hak-hak buruh dan tenaga kerja Indonesia (TKI).

Sekitar satu jam setelah anggota DPR asal Fraksi PDI-Perjuangan itu melahirkan bayi kembarnya, Senin (9/1/2012) pagi, Rieke Diah Pitaloka masih terus memperjuangkan buruh dan TKI.

Rieke masuk ke RS Pondok Indah sejak Minggu (8/1/2012) malam. Senin (9/1/2012) pukul 07.06, bayi pertama yang kemudian diberi nama Jalu Manon Badrika Adiansyah lahir. Beratnya 2,5 kg.

Dua menit berselang, bayi kedua, yaitu Jalu Manon Wisesa Adiansyah, lahir dengan berat 2,8 kg.

Perjuangan Rieke terlihat dari pernyataan tertulisnya tentang perpanjangan masa tugas Satuan Tugas TKI yang dipersoalkannya. Rieke mempersoalkan perpanjangan masa tugas Satgas TKI melalui e-mail yang dikirimkannya dari RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada pukul 08.26 WIB.

Pernyataan tertulisnya itu diberi judul "Solusi vonis mati bagi TKI BUKAN PEMAAFAN dan BAYAR DIYATH!". Isinya, menolak perpanjangan masa tugas Satgas TKI, yang masa tugasnya akan berakhir pada Desember 2012.

Pernyataan yang dikirimkan ke sejumlah media massa itu disiapkan beberapa jam sebelumnya atau Minggu malam, saat ia masuk ke RS Pondok Indah untuk persiapan kelahiran. Catatan tanggal itu terlihat pada tanggal pernyataan tertulis yang dibuatnya.

Namun, setelah memperjuangkan TKI, Rieke tampaknya beristirahat. Sebab, Rieke baru membalas pesan layanan pendek (SMS) Kompas pada malam harinya pukul 19.50 WIB, yang mengabarkan ia sudah dikaruniai dua anak kembar.