Album Some Girls
Album Some Girls muncul di tengah dunia yang tengah dimabuk disko pada pertengahan era 1970-an. Saat itu Bee Gees pun masuk ke jalur disko dengan lagu-lagu seperti ”Staying Alive”, ”You Should Be Dancing”, ”Night Fever”, atau juga ”More Than a Woman”.
Rolling Stones tampaknya juga terpancing. Lagu ”Miss You” dalam album Some Girls terasa pengaruh disko itu. Akan tetapi,
”Miss You” tidak jatuh sebagai lagu disko mainstream. Setidaknya bukan tipe lagu disko milik Bee Gees atau KC and the Sunshine Band. Beat dari drum Charlie Watt memberi impresi sebagai berasa disko, tetapi tetap khas gaya Watt yang berbasis jazz itu. Yang agak berbeda dari ”Miss You” adalah gaya permainan bas Bill Wyman yang dominan. Lagu-lagu Rolling Stones kebanyakan lebih banyak dituntun oleh rhythm dari Keith Richards.
Mick Jagger sendiri mengakui tidak menyusun ”Miss You” sebagai lagu disko, tetapi lebih sebagai R&B. Meski demikian, Charlie Watt mengakui dia dan juga Jagger memang menyukai disko saat itu.
Some Girls
Album Some Girls kemasan baru ini disertai materi bonus berisi 12 lagu. Bonus lagu itu seolah menegaskan betapa kuat pengaruh blues dan country bagi Rolling Stones. Lagu-lagu seperti ”Claudine”, ”Do You Think I Really Care”, sampai ”You Win Again”. Sedangkan warna blues yang kental terasa pada ”So
Dari Some Girls pada tahun 1978, kita melompat ke tahun 2011 ketika Jagger (tanpa Rolling Stones) berkolaborasi dengan empat bintang ”super” dalam album Super Heavy. Para kolaborator itu adalah Mick Jagger; AR Rahman, pemusik India yang lagu-lagunya menghiasi film Slumdog Millionaire; penyanyi Joss Stone; Dave Stewart, pentolan duo Eurythmics; serta Damian Marley, anak bungsu legenda reggae Bob Marley. Terasa sekali betapa Mick Jagger bisa bergaul dengan seniman lintas genre tanpa kehilangan sentuhan khas personal serta akar blues dan country-nya.
Menilik latar belakang setiap seniman, album ini terasa eklektis, kaya warna. Album ini berisi ramuan beragam pengaruh, seperti rock, musik India, reggae, dan soul. Sebuah sensasi dengaran yang segar dari Jagger dan kawan-kawan itu. ”Begitu mulai bermain bersama di studio, kami langsung rekat. Tidak menjadi masalah untuk menjadikan semua perbedaan gaya itu pas dan selaras,” kata Mick Jagger seperti dikutip dalam rilis label Universal.