Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai-ramai Mengekor Korea

Kompas.com - 15/01/2012, 18:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Industri hiburan kita ramai-ramai membuat film dan boyband/girlband Indonesia "rasa" Korea. Inilah cara mereka berselancar di tengah gulungan gelombang budaya pop Korea yang dahsyat.  

ru, penyanyi terkenal Korea itu, bersitatap dengan seorang perempuan di muka kedai kopi. Bahasa tubuh mereka serba kikuk. Keduanya berbicara satu-dua potong kalimat dalam bahasa Korea, kemudian berlalu menuju tujuan masing-masing. Perpisahan bisu di tengah udara Busan yang dingin-beku.

Itulah sepotong adegan film Hello Goodbye, yang mengambil lokasi shooting di beberapa tempat di kota Busan, Korea Selatan. Film Korea-kah? Bukan. Ini film Indonesia yang diproduksi Falcon Pictures dan disutradarai Titien Wattimena. Meski begitu, rasa Korea tampaknya akan cukup kental di film yang masih dalam taraf produksi ini dan akan diluncurkan Desember 2012.

Kru pendukung film itu banyak mengambil gambar lanskap kota Busan, termasuk suasana pergantian malam Tahun Baru yang meriah. Pemeran utama wanita film itu, Atiqah Hasiholan, didandani seperti gadis Korea. Wajah dipoles cerah, rambut diikat ekor kuda dengan ujung sedikit bergelombang. Dia mengenakan stocking dipadu sepatu ceper, rok, blus putih, dan jas sebatas lutut. Penampilan imut, tapi tetap elegan mirip artis-artis perempuan yang berseliweran di sejumlah film romantis dan sinetron Korea.

Pemeran utama pria, Rio Dewanto, juga bergaya Korea. Karakternya dibuat dingin dan tak acuh seperti kebanyakan karakter pemeran pria di film romantis Korea.

Seperti kebanyakan film percintaan Korea, kisah Hello Goodbye dibuat sederhana. Kisah berlangsung di seputar kehidupan Indah (Atiqah), seorang diplomat muda yang cerdas, ambisius, punya tujuan hidup jelas, dan selalu berusaha memegang kemudi kehidupan. Dia bertemu dengan Abi (Rio), seorang pelaut yang tidak punya tujuan selain bekerja. Abi menyerahkan nasib kepada kapal yang membawanya ke mana pergi.

Karena karakter yang berbeda 180 derajat, Indah dan Abi kerap bertengkar. Namun, perjumpaan dan pertengkaran pada akhirnya membawa mereka pada pembicaraan soal makna kehidupan. Ketika cinta mereka bersemi di Busan, mereka sadar bahwa mereka manusia yang berbeda. Tetapi, itu bukanlah pertemuan yang sia-sia. Indah mengajarkan Abi tentang pentingnya tujuan. Abi mengajarkan Indah tentang pentingnya perjalanan.

Meski beraroma Korea, Titien Wattimena mengatakan Hello Goodbye tetap film Indonesia. "Kami tidak sedang membuat film Korea," kata Titien di Busan, akhir Desember lalu.

Ikut atau tertinggal

CEO Falcon Picures, HB Naveen, menjelaskan, Hello Goodbye mengambil lokasi shooting di Busan karena skenarionya mengharuskan demikian. Di luar itu, tentu saja ada pertimbangan pasar. Falcon ingin menggaet anak muda Indonesia yang sedang keranjingan hiburan berbau Korea.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com