Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

FPI Dibiarkan, Jajang C Noer Kritik Pemerintah

Kompas.com - 15/02/2012, 00:49 WIB
|
EditorTri Wahono

JAKARTA, KOMPAS.com — Wacana pembubaran Front Pembela Islam (FPI) oleh massa yang mengatasnamakan Gerakan Indonesia Tanpa FPI di Bundaran HI, Jakarta Pusat, menarik minat masyarakat untuk bergabung dalam aksi tersebut, tak terkecuali seniman senior, Jajang C Noer.

"Ada imbauan Indonesia damai tanpa FPI di sini, ya saya ikut," ujarnya kepada Kompas.com saat unjuk rasa tengah berlangsung, Selasa (14/2/2012).

Ia menyesalkan tindakan ormas tersebut yang kerap menyertakan kekerasan dalam beberapa aksinya, padahal organisasi tersebut berlatar belakang agama. "Mereka suka sembarangan, main hakim sendiri, seharusnya mereka introspeksilah," lanjutnya.

Wanita yang aktif terlibat dalam dunia teater tersebut mengaku memiliki pengalaman langsung terhadap aksi kekerasan yang dilakukan FPI. Saat ia dan massa dari Forum Kerukunan Antarumat Beragama mengadakan aksi serupa di Monumen Nasional, Minggu (1/6/20111) lalu.

"Itu ibu-ibu dipukulin pakai apa tahu, kita semua kabur-kaburan," ujarnya.

Meski kerap memakai kekerasan, Jajang C Noer juga menyesalkan pemerintah yang terkesan lambat dalam bereaksi terhadap ulah FPI tersebut. "Lihat aja, pemerintah enggak bisa ngapa-ngapain, polisi hanya berjaga saja," lanjutnya.

Meski demikian, ia mengaku tetap optimistis terhadap perdamaian di Indonesia. Sebelumnya diberitakan, massa yang mengatasnamakan Gerakan Indonesia Tanpa FPI tengah melakukan unjuk rasa di Bundaran HI, Jakarta. Dalam aksi tersebut, massa menolak keberadaan FPI yang kerap melakukan kekerasan di Tanah Air.

Aksi tersebut berakhir sekitar pukul 18.00 WIB dengan tertib. Setidaknya lima orang ditangkap dalam aksi tersebut. Satu di antaranya diketahui bernama Bandi, salah seorang peserta unjuk rasa, sementara empat lainnya tak dikenal dan diduga provokator.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+