Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nidji Nyaris Bubar lantaran "Star Syndrome"

Kompas.com - 08/03/2012, 07:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sepuluh tahun sudah, grup band Nidji—yang terdiri dari Giring (vokal), Ariel (gitar), Rama (gitar), Andro (bas), Andro (bas), Run-D (keyboard), dan Adrie (drum)—berkarya dalam industri musik Indonesia.

Dalam satu dekade itu, tentu banyak pengalaman yang dilalui Nidji, termasuk star syndrome. "Kami pernah mengalami star syndrome. Di album pertama, (ketika promo) itu jauh dari rumah, jadi sering ribut, star syndrome. Ya itu memengaruhi psikologis kami. Malah ada yang mau keluarlah," cerita Giring dalam jumpa pers "Nidji 1 Hati 1 Dekade" di PPH Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (7/3/2012).

Star syndrome itu dirasakan oleh keenam personel Nidji. "Adil aja, kami berenam pernah merasakan. Semua mengalami dari uang jajan Rp 20.000 zaman kuliah tiba-tiba di rekening ada uang sekian banyak itu wah. 'Uang gue banyak banget'," cerita Giring lagi.

Penyakit star syndrome yang hampir saja membubarkan Nidji terus berlangsung hingga album ketiga mereka, Let's Play. "Album ketiga itu lagi kacau-kacaunya, komunikasi kami lagi jeleknya. Makanya tercipta lagu 'Sang Mantan'. Jadi, kami di sebuah hotel, Nidji lagi sama satu band baru yang namanya mulai nanjak, dan band itu yang dikerubutin. 'Oh biarkan, mereka lagi mengalami star syndrome'," ujar Giring.

Namun setelah satu dekade, Nidji berhasil melalui proses itu dengan baik. "Ternyata star syndrome itu bohongan. Kami sekarang hanya ingin main musik saja. Setelah album keempat ini (Liberty), semua itu sudah enggak ada. Memang itu harus dilewati, mesti mengalami sendiri," kata Giring.

Meski masa-masa sulit sudah dilewati, pekerjaan rumah Nidji untuk menjaga keutuhan band dan terus berkarya belum selesai. "Yang paling berat adalah mempertahankan daripada meraih award dan menjual jutaan (album)," tuntas Giring. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com