Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Adrenalin Nadine Chandrawinata

Kompas.com - 19/03/2012, 10:35 WIB

KOMPAS.com - Kegemaran Nadine Chandrawinata untuk travelling ala backpacker semakin terpenuhi ketika ia ditunjuk sebagai host untuk acara Hidden Paradise di Kompas TV. Nadine terlihat sangat menikmati perjalanannya di tempat-tempat yang menuntut ketahanan fisik, bahkan kadang memicu adrenalin. "Travelling memang passion saya, jadi apapun tantangannya akan saya hadapi," tukas Puteri Indonesia 2005 ini.

Perjalanannya melewati gunung dan menyelami laut yang indah di seluruh penjuru negeri tentu memberikan pengalaman yang sangat berkesan untuknya. Bahkan agar pengalaman tersebut bisa dikenang seterusnya, Nadine selalu meluangkan waktu untuk membuat catatan dan coretan mengenai kisah perjalanannya. Catatan-catatan kecilnya tersebut kini terkumpul menjadi sebuah buku yang mengisahkan sejumlah kisah perjalanannya.

Nadrenaline, begitu judul bukunya, juga menyertakan benda-benda kecil yang diperolehnya dari berbagai tempat yang pernah dikunjunginya, seperti gantungan kertas bertuliskan negara, benda-benda lucu, sampai pensil hotel tempat ia menginap. "Saya ini kayak 'pengumpul sampah', sampai pensil pun saya ambil buat nulis catatan dan sebagai kenang-kenangan," ujar Nadine, saat peluncuran bukunya di Toko Buku Gramedia, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (17/3/2012) lalu.

Pengalaman unik dan menantang
Dalam Nadrenaline, yang merupakan buku ketiganya, Nadine mencoba menuliskan berbagai petualangan serunya saat mengunjungi Pulau We, Sabang, Wakatobi, Papua, Raja Ampat, Bangkok, Jerman, India, sampai Nepal. Perjalanan ini sudah dilakukannya sejak tahun 2005, dan sebagian dilakukannya bersama teman-teman dan keluarganya.

Nadine menyajikan petualangannya melalui bahasa yang santai, ringan, dan dilengkapi dengan foto-fotonya saat menelusuri tempat-tempat indah di seluruh dunia. Ia juga menceritakan serunya menjadi seorang backpacker sejati. Misalnya, ketika ia tak bisa mandi selama seminggu saat melakukan perjalanan ke Mount Everest, menghadapi badai besar saat naik boat di Wakatobi, atau ketika dia harus tidur di Stasiun Calcutta, India, dengan beralas lantai keramik kotor yang penuh nyamuk dan orang yang lalu lalang. Dalam buku ini, diceritakan juga pengalamannya ketika mencicipi kecoak goreng sampai ulat di Bangkok.

Namun segala kerepotan ini tampaknya hanya dianggapnya sebagai satu bagian kecil yang harus dilalui dalam melakukan perjalanan. Semuanya terbayar ketika ia menyaksikan keindahan alam dan keragaman budaya di tempat-tempat yang dikunjunginya. Nadine banyak memberikan tips untuk melakukan perjalanan travelling, aktivitas yang dilakukannya ketika sedang bosan, sampai membocorkan kisah tentang barang-barang yang "dicurinya" ketika travelling.

Buku ini terkesan menonjolkan sisi lain seorang Nadine Chandrawinata, dimana ia sering merasa kurang nyaman ketika dikelilingi fans-fansnya saat sedang travelling. Ingin tahu apakah ia sempat kecantol pria-pria yang dijumpainya saat travelling ke berbagai tempat? Hm... simak saja bab dimana Nadine bercerita tentang flirting-nya dengan seorang pria.

"Melalui buku ini, saya ingin mengajak anak muda untuk berani berpetualang, dan berani thinking out the box, sambil berani untuk melihat keindahan dunia. Temui hal-hal baru, dan hadapi dunia melalui pengalaman travelling," tukasnya.

Buku setebal 200 halaman yang diterbitkan oleh Penerbit Bentang Pustaka ini dijual dengan harga Rp 43.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com