Jakarta, Kompas -
Galih Safitri, koreografer muda asal Bandung, menjadi juara I kompetisi tari IDF 2012 lewat karya ”Sang Penunggu”. Karya itu mengangkat fenomena desa- desa yang kosong ditinggalkan warga berurbanisasi.
Juara II diraih Suci Priwasa asal Bandung dengan karya ”1 > Satu”. Suci mengangkat konflik antara ibu dan anak gadisnya yang menjadi modern dan berperilaku kepria-priaan sehingga dianggap tidak lagi seperti layaknya seorang perempuan.
Adapun juara III diraih koreografer asal Tabanan, Bali, I Gusti Agus Adi Yustika, dengan karya ”Kama”.
Juara harapan I dan II berturut-turut diraih koreografer Pontianak, Ulan, lewat karya ”Ito’lah Kame” dan koreografer Jakarta, Elgandiva Astrilia, lewat ”Frenemies”.
Koreografer Jakarta asal Papua, Serramere Boogie Yason Koirewoa, meraih gelar juara favorit lewat karya ”Suara Rakyat”.
Dewan juri beranggotakan Hartati, Jecko Siompo, Samuel Wattimena, Djaduk Ferianto, Riri Riza, dan Wiwiek Supala.