Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Dayak Mandiri Pangan

Kompas.com - 04/05/2012, 04:43 WIB

SUNGAI RAYA, KOMPAS - Pola pertanian ladang yang banyak dipakai masyarakat Dayak ternyata mampu menghasilkan kemandirian pangan. Oleh karena itu, masyarakat Dayak di Kalimantan Barat bisa berkontribusi lebih besar untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, mengingat lahan pertaniannya masih luas.

Hal ini diungkapkan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Cornelis saat membuka perayaan adat Naik Dango, di Desa Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Kamis (3/5). Naik Dango adalah tradisi pascapanen padi Dayak Kanayatn yang bermukim di Kabupaten Pontianak, Landak, dan Kubu Raya.

Cornelis mengatakan, sejak dulu masyarakat Dayak hampir tidak pernah mengalami paceklik karena setelah selesai panen, ada sebagian padi yang disimpan. ”Sekarang, sudah mulai ada yang bisa menanam padi dua kali setahun dengan teknologi pertanian. Ini, kan, potensi besar bagi upaya ketahanan pangan Indonesia,” katanya.

Provinsi Kalbar berpotensi menjadi lumbung padi baru karena masih banyak lahan tidak produktif yang tergarap. ”Sekarang, sudah sulit mengandalkan peningkatan produksi padi dari Pulau Jawa karena lahannya tidak bertambah, permukiman dan pabrik di Jawa juga semakin banyak. Ini peluang bagi Kalimantan Barat,” kata Cornelis.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, konsep pertanian terpadu dengan permukiman penduduk akan menjadi langkah awal Kubu Raya, bahkan Kalbar untuk berkontribusi besar dalam ketahanan pangan nasional.

Tahun ini, proyek food estate seluas 5.000 hektar akan dimulai di Padu Empat, Kecamatan Batu Ampar. Pada tahap awal, akan dicetak sawah baru dan permukiman penduduk dalam kluster kecil di lahan seluas 2.000 hektar. Program ini bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Kementerian Pertanian. (aha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com