JAKARTA, KOMPAS.com -- Pengamat musik Bens Leo mengutarakan, konser Lady Gaga yang dijadwalkan akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 3 Juni 2012, ditolak antara lain karena orang-orang mengira bahwa sajian panggung sama dengan muatan klip video. Padahal, lanjut Bens, ada perbedaan antara suguhan pentas dengan isi klip video.
"Beyonce perform di konser tidak seperti di video clip. Janet Jackson (dalam klip video) lebih seru. Orang datang ke konser tidak untuk melihat sensualitas, kok," kata Bens, yang mendampingi pihak Big Daddy Entertainment, promotor tur Lady Gaga di Jakarta, dalam jumpa pers di Cilandak Town Square, Jakarta, Jumat (25/5/2012).
Bens menekankan, penyanyi-penyanyi kelas dunia itu profesional. Karena itu, ia yakin bahwa Gaga bisa bersikap profesional dengan menyesuaikan diri dengan budaya setempat. Apalagi, pihak penyelenggara di Indonesia terus berkomunikasi dan menyampaikan masukan berkait dengan penampilan kepada tim Gaga. "Video yang erotis, make-up, busana, dan lain-lain, sama juga seperti konser Janet Jackson, tidak akan terjadi seperti itu," ucapnya.
Ia berharap beberapa konser Gaga di Asia bisa dijadikan rujukan. Konser di Filipina, misalnya, yang juga sempat terkena penolakan, berlangsung sukses dan aman. Gaga pun di sana tampil tidak seronok sebagaimana dikhawatirkan oleh banyak orang.
Ia berharap pula masyarakat Indonesia justru bisa menimba hal-hal positif dari konser tersebut. Ia yakin Gaga akan lebih menonjolkan sajian musik dan tata panggung yang spektakuler dibandingkan dengan penampilan diri yang vulgar. "Venue konser paling luas, pakai Stadion Utama dengan kapasitas 50 ribu orang. Karena itu, konser di Jakarta ini jadi pertunjukan yang paling ditunggu-tunggu," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.