Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Soegija", Sebuah Film untuk Perenungan

Kompas.com - 26/05/2012, 21:32 WIB

Oleh Monalisa

Meski mengangkat kisah tentang Romo Soegijapranata namun film "Soegija" tidak hanya menggambarkan sosok uskup pribumi pertama di Indonesia bernama lengkap Albertus Soegijapranata itu saja.

Film garapan sutradara Garin Nugroho itu menampilkan nilai-nilai kemanusiaan universal melalui kisah-kisah di tengah revolusi.

Garin mencoba melukiskan situasi dalam setiap pernyataan yang disampaikan Soegija dalam gambar-gambar khasnya, membuat "Soegija" tidak hanya menuturkan sejarah secara verbal tapi juga menyuguhkannya sebagai ilustrasi kehidupan.

"Karena misal Soegija mengatakan soal penderitaan, kalau tidak digambarkan situasi zamannya seperti apa, itu tidak mungkin. Nanti hanya dialog saja seperti film umumnya," kata Garin usai penayangan film beranggaran Rp12 miliar itu di Jakarta, Kamis (24/5).

Sutradara kelahiran Yogyakarta itu mengumpulkan referensi dari berbagai sumber seperti buku sejarah, buki harian serdadu Belanda dan Jepang, kisah-kisah revolusi dan sahabat-sahabat Mgr. Soegijapranata untuk menghidupkan sisi-sisi kemanusiaan sang uskup.
 
"Kami mencari cerita-cerita ketika dialog itu dimunculkan. Sumber macam-macam kami kumpulkan untuk ilustrasi situasi pada saat Soegija bicara. Itu yang sangat sulit karena kalau tidak nanti isinya hanya pidato dia saja," tambahnya.

Maka jadilah film sejarah yang sangat "Garin", dengan gambar-gambar bercerita yang disempurnakan dengan muatan dialog dari narasi sarat makna yang dibuat Armantono dan Garin Nugroho.

Sang sutradara tampaknya secara cermat memilih penampilan adegan dengan gambar yang bercerita atau narasi sehingga adegan-adegan dengan format berbeda terasa pas, dan bertambah enak dinikmati dengan tata musik Djaduk Ferianto dan akting para pemain yang natural.

Garin, yang sebagian karya filmnya mendapat penghargaan internasional, menampilkan pemain dengan beragam latar belakang budaya untuk mewujudkan gambaran situasi dan pelaku sejarah yang terkait dalam filmnya.

Pemeran film itu berasal dari beberapa etnis di dalam negeri dan beberapa pemain dari luar negeri. Secara keseluruhan, penggarapan film itu melibatkan 2.775 pemain dari Jawa, Cina, Belanda, dan Jepang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com