BATAM, KOMPAS.com- Asean Jazz Festival, Sabtu (23/6/2012) malam di Batam, Kepulauan Riau, menjadi ajang penegasan angklung sebagai kekayaan Indonesia. Penegasan itu disampaikan secara terbuka oleh Direktur Festival Dwiki Dharmawan.
Dwiki yang juga menjadi penampil di festival itu melibatkan dua orang musisi dari Saung Angklung Mang Udjo. Mereka berkolaborasi bersama memainkan sejumlah komposisi jazz.
"Hari ini saya mengajak Wildan yang sudah berkeliling dunia memainkan angklung. Kita bangga angklung Indonesia," ujar Dwiki yang disambut tepuk tangan seluruh penonton. Lima jurnalis dan beberapa warga Malaysia di depan panggung juga ikut bertepuk tangan.
Malaysia adalah negara yang pernah mempromosikan angklung sebagai budayanya. Para jurnalis Malaysia itu hadir untuk meliput Asean Jazz Festival yang berlangsung sejak Jumat malam kemarin.
Selain angklung, Dwiki juga menghadirkan kendang di pentas. Kang Ade tampil sebagai penabuh kendang. Di kiri Kang Ade berdiri Steve Thornton. Musisi Amerika Serikat yang bermukim di Malaysia itu memainkan perkusi.
Tampil pula basis Filipina Jeri de Leon dan basis Indonesia Shadu Rasjidi. Sementara drum ditabuh oleh Demas Narawangsa dari Indonesia.
Asean Jazz Festival menampilkan 50 musisi dari sembilan negara. Dari Asia Tenggara hadir musisi Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Hadir pula musisi dari Eropa dan Amerika Utara. Festival itu digelar di kawasan pelabuhan terpadu Harbour Bay.
Panitia membuka tiga panggung yang diisi bergantian oleh para musisi selama dua malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.