Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hiasan Kepala Gaya BCL Jadi Favorit Pengantin

Kompas.com - 28/06/2012, 14:14 WIB

KOMPAS.com - Pesta pernikahan yang mengangkat konsep tradisional masih menjadi pilihan sebagian besar masyarakat Indonesia. Pakem berbusana pengantin masih dipatuhi, namun modifikasi pun terjadi. Contohnya hiasan kepala yang belakangan mengadopsi gaya selebriti Bunga Citra Lestari (BCL).

Penyedia perlengkapan tata busana dan aksesori pengantin tradisional milik Juwariyah Suroto, Ratu Busana, menjadi bukti nyata. Berasal dari Yogyakarta, koleksi perlengkapan pengantin tradisional industri rumahan ini populer di kalangan perias pengantin di seluruh Indonesia.

Ratu Busana rutin mengikuti berbagai ajang pameran dan kegiatan para perias pengantin tradisional di berbagai daerah di Indonesia. Pesanan tata busana pengantin tradisional, terutama aksesori tak hanya datang dari sejumlah kota di Pulau Jawa, namun juga dari Sumatera, Kalimantan, bahkan pelanggan dari Singapura pun berkali-kali memesan koleksi aksesori pengantin buatan Indonesia ini.

Juwariyah menyediakan aksesori dan busana pengantin tradisional sesuai pakem daerah masing-masing, utamanya pengantin Yogyakarta. Namun, sejak 10 tahun terakhir ia mengakui permintaan gaya busana dan aksesori mengalami pergeseran.

"Pakem tetap dipatuhi, terutama untuk hiasan kepala, tapi busana biasanya banyak dimodifikasi. Misalnya busana pengantin asli Yogyakarta dengan beludru hitam lengan panjang, yang digantikan dengan bahan lain atau model lain yang lebih nyaman," jelasnya kepada Kompas Female, di sela pagelaran Beauty Inspiration bersama maestro tata rias pengantin M Deddy di gedung Smesco Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/6/2012).

Hiasan kepala

Salah satu aksesori yang menonjol dalam tata rias pengantin tradisional adalah hiasan kepala. Setiap daerah memiliki gaya dan pakem yang berbeda. Ratu Busana milik Juwariyah menyediakan berbagai kebutuhan ini.

Namun tren yang muncul beberapa tahun terakhir, para perias pengantin dan calon pengantin itu sendiri lebih memilih aksesori yang simpel. Gaya selebriti dalam memilih riasan pernikahan menjadi acuannya.

Menurut Juwariyah, pilihan hiasan kepala Bunga Citra Lestari saat menikah menjadi sumber inspirasi dan diminati para pengantin masa kini. Alhasil, hiasan kepala yang sebenarnya ada dalam pakem busana pengantin tradisional tersebut mengalami modifikasi.

"Gaya hiasan kepala BCL yang simpel banyak digemari. Namun memang selera gaya riasan pengantin tradisional tergantung perias dan daerah masing-masing. Ada juga yang menyukai gaya riasan dengan pemakaian hiasan kepala dalam jumlah banyak. Kembali kepada selera, tapi hiasan kepala gaya BCL lebih banyak diminati," tutur Juwariyah yang menekuni bisnis penyedia perlengkapan tata busana pengantin sejak 1972, dan sempat menjadi penata rias pengantin selama 10 tahun sejak 1980.

Koleksi pakaian pengantin dan aksesori dari Ratu Busana milik Juwariyah diproduksi di Yogyakarta, melibatkan banyak rumah tangga terutama kaum ibu di kawasan Jogokaryan, dan beberapa daerah di sekitarnya.

Khusus aksesori termasuk hiasan kepala, kuningan dan tembaga menjadi bahan bakunya. Aksesori pengantin yang menjadi andalan para perias seluruh Indonesia ini dibanderol mulai harga ratusan ribu rupiah per satuan, hingga jutaan rupiah untuk harga paket.

Koleksi aksesori pengantin Ratu Busana bisa Anda dapatkan langsung di butiknya yang berlokasi di Yogyakarta, juga di pusat belanja perlengkapan pernikahan di Jatinegara, Jakarta. Jika ingin memiliki koleksi khusus, Anda pun bisa memesan langsung untuk diproduksi tangan-tangan terampil di Yogyakarta. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com