Kahitna: Kalau Ikut Arus Pasar, Mending Enggak Usahlah

JAKARTA, KOMPAS.com — Siapa yang tak kenal Kahitna? Band asal Bandung ini berhasil mengibarkan bendera mereka di industri musik Indonesia selama 26 tahun. Tak sedikit lagu mereka  menjadi lagu kenangan, tapi siapa sangka, pada awal karier mereka sempat ditolak oleh sejumlah produser rekaman.

"Banyak (penolakan), awal-awal, pertama kali rekaman. Katanya, lirik sama nadanya rumit, produser maunya simpel, takut susah dijual," kenang pencipta lagu dan pemain keyboard Kahitna, Yovie Widianto, ketika mengadakan Konser Ulang Tahun Ke-26 Kahitna di Gedung Kesenian Jakarta, Senin (9/7/2012) malam.

Diceritakan pula oleh Yovie, ketika itu tak sedikit pihak meragukan bahwa bernyanyi dengan iringan piano bisa diterima di pasar musik Tanah Air. Hal tersebut sempat membuat Kahitna berpikir untuk tidak jadi masuk ke industri musik demi mempertahankan idealisme.

Akhirnya, ada juga produser rekaman yang mengontrak Kahitna. Album perdana mereka, Cerita Cinta, dirilis pada 1995.
 
Kahitna mengandalkan komposisi dan lirik lagu yang sederhana serta olah vokal dan aransemen musik yang ternyata mengena untuk para penggemar musik pop di Indonesia. Kahitna telah menjadi band dengan lagu-lagu yang dinikmati oleh para pendengar musik pop lintas generasi.   

"Unsur lirik dan semua, kan, mencari format yang orang lain belum punya. Main di kata dan penempatannya, kan, perlu pemikiran yang benar-benar. Kalau ikut arus pasar, mending enggak usahlah," kata Yovie.