Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesibukan Baru Dewi Hughes

Kompas.com - 19/07/2012, 15:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Meski sudah jarang nongol di televisi bukan berarti presenter dan aktivis pendidikan Dewi Hughes sepi kegiatan. Lihat saja, aktivitasnya sehari-hari tergolong padat. Terlebih ketika dirinya didaulat menjadi Duta Pendidikan Anak Usia Dini , Non Formal dan Informal (PAUDNI) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Saya mendapat tugas untuk mensosialisasikan gerakan PAUD ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Tapi sosialisasi rasanya lebih mantap kalau saya terjun juga mendirikan PAUD," ujar Hughes kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis (12/7/2012).

Berbekal pemikiran itu, melalui lembaga yang didirikannya, Dewi Hughes International Foundation, merangkul salah satu perusahaan makan cepat saji mendirikan sekolah PAUD yang diberi nama Little1Academy. "Konsep sekolah di dalam play land restoran KFC. Jadi fasilitasnya bagus sekali. Kelasnya hanya dua,  Little Egg untuk usia 2-3 tahun dan Big Egg untuk usia 3-4 tahun," ujarnya.
 
Jadilah kesibukan Hughes lumayan padat. Bagaimana tidak, sekolah ini dibuka di 26 cabang sekolah di 13 daerah, yakni Medan, Surabaya, Bandung, Malang, Semarang, Jogjakarta, Magelang, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Denpasar. "Dalam waktu dekat segera dibuka di Indonesia Timur," ujarnya.

Minggu (22/7/2012) nanti, terang Hughes, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh akan hadir di salah satu cabang Little1 Academy di KFC Kemang, Jakarta. "Beliau akan melihat kelas model Little1Academy dan penandatangan prasasti sebagai tanda secara simbolik diresmikannya 100 buah PAUD Little1Academy yang tersebar di 100 cabang KFC di seluruh Indonesia," lanjutnya.

Hughes menjelaskan konsep sekolah yang dikelolanya ini terbilang unik. Orangtua diwajibkan hadir dan mengikuti secara aktif proses ekplorasi dan bermain anak-anak di kelas. Tak cuma anak, orangtua juga menjalani pendidikan parenting secara aktif setiap harinya, sehingga  bisa menerapkan pola pengajaran seperti yang dilakukan di kelas. "Hasilnya luar biasa lho, orangtua jadi jauh lebih percaya diri membina anak-anaknya. Dipastikan juga anak jadi lebih happy dan kreatif," ujarnya.

"Di sekolah kami juga tidak mengajarkan calistung (membaca menulis dan berhitung) tapi menjadikan mereka lebih mandiri dan mampu menyesuaikan diri sesuai dengan usia tumbuh kembangnya. Ini bukan berarti kami tidak mengenalkan anak pada angka dan huruf lho. Yang perlu diperhatikan adalah metode yang tepat dan ramah kepada anak," jelasnya.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com