JAKARTA, KOMPAS.com -- Bagaimana seniman memaknai kemerdekaan? Bagi pemusik Purwacaraka (52), kemerdekaan seniman adalah ketika ia boleh menggarap lagu dengan bebas. Ini termasuk "Indonesia Raya", lagu kebangsaan itu.
"Tapi katanya (lagu) sakral, enggak boleh diapa-apain. Ada juklak-nya di Setneg," kata Purwacaraka saat ngabuburit di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), pekan lalu. "Tapi, sudahlah. Katanya kalau seniman apa-apa boleh, yang enggak boleh itu korupsi, ya enggak?" kata Kang Purwa, panggilannya, berseloroh.
Di BBJ sore itu Purwacaraka bermain piano mengiringi penyanyi Ketty Munaf, yang membawakan lagu "Indonesia Jaya".
Ia bicara tentang persiapan Konser Kemerdekaan 2012, yang akan digelar pada tanggal 1-2 September di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Konser ini akan menampilkan pianis Ananda Sukarlan, pemain harpa Mesty Ariotedjo, pemain sasando Jitron Pah, serta penyanyi Vina Panduwinata sampai RAN.
Kang Purwa, yang bertindak sebagai direktur musik konser tersebut, membuat aransemen untuk 12 lagu. Ini termasuk lagu wajib. Aransemen dibuat dengan semangat merdeka, alias dibuat baru sesuai selera zaman. "Misalnya lagu 'Berkibarlah Benderaku' yang akan dibawakan RAN. Masak saya bikin dengan (tempo) mars seperti zaman bapak saya maju perang...," katanya. (XAR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.