JAKARTA, KOMPAS.com -- Bagi pria berpoligami, tak mudah bersikap adil terhadap para istrinya. Ini diakui oleh personel Super Bejo, Jhody Sumantri. Kini, Jhody pun harus menerima keadaan ditinggal oleh istri keduanya, Keke.
"Bukan gue yang mengakhiri, tapi mereka semua yang mengakhiri. Tapi, gue masih jaga hubungan baik, sama anak juga. Pasti gue harus merasa bahwa gue tidak cukup adil," katanya di sela acara HUT C&R, di Kawasan Meruya, Jakarta Barat, Jumat, (24/8/2012).
Meski demikian, Jhody tetap menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap istri kedua dan anaknya. Ia tetap memberikan nafkah kepada mereka. "Kayak kemarin, baju Lebaran, keperluan sekolah, itu istri pertama gue yang pilih," ucapnya.
Pria berkepala plontos itu, lebih banyak menghabiskan waktunya di Jakarta. Tak pelak, intensitas pertemuannya dengan istri kedua cukup jarang. Dikatakan Jhody, istri keduanya itu akhirnya memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai. Keke bersama anaknya tinggal di Bandung. "Kerjaan gue di Jakarta semua. Kalau dibilang enggak adil, ya benar," ucapnya.
Jhody selalu blak-blakan menceritakan kehidupan rumah tangganya. Ia sama sekali tidak menutupi keputusannya berpoligami beberapa waktu lalu. Termasuk ketika mengakhiri hubungannya dengan istri keduanya.
"Yang penting enggak boleh menutupi dan mengakui itu ada, karena menikahi perempuan berarti menikahi keluarganya. Menurut gue sah-sah saja menutup diri. Tapi yang jelas, jangan lari dari pembenaran. Semakin lari, nanti akan semakin dikejar. Itu akan jadi sebuah kesedihan, lebih baik akui saja," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.