Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

J-Pop dan K-Pop Belum Luntur...

Kompas.com - 14/09/2012, 07:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Demam hal berbau Korea belum luntur. Drama, lagu dengan boy band dan girl band, bahasa, tarian, sampai makanan, baju, dan sepatu Korea masih menyihir kaum muda Indonesia. Coba, remaja mana yang enggak suka lihat wajah dan gaya anggota boy band Super Junior atau Wonder Girl yang "cakep-cakep" itu.

Nyanyian, baju, dan tarian mereka membuat remaja tergila-gila kepada boy band dan girl band Korea. Kegilaan fans berat pada K-Pop itu tak hanya sebatas pada keinginan untuk menonton mereka saat show di Jakarta dengan tiket jutaan rupiah, tetapi mereka juga hafal benar lagu dan gerakan tari setiap lagu band favoritnya.

Acara Korea Fest yang digelar oleh Corporate Advertising Kompas Gramedia di Mal Central Park, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu, dipenuhi ratusan pengunjung. Mereka tidak hanya remaja lho. Ada pula anak-anak dan orang tua. Stan yang berderet menyajikan barang-barang serba Korea, misalnya baju tradisional, bahkan karaoke lagu Korea ramai oleh pengunjung.

Dalam kompetisi menyanyikan lagu Korea serta menari (cover dance) ala boy band dan girl band, pengunjung lebih histeris ketimbang peserta kompetisinya. Nah lho.

Ketika peserta menari, penonton tak hanya ikut menyanyi, tetapi juga menari. Saat peserta meliukkan tubuhnya, para cewek serentak menjerit histeris. "Lihat gerakan itu jadi ingat Siwon (anggota boy band Super Junior) menari," kata Wita yang bersama dua temannya larut dalam tiap lagu dan tarian peserta lomba tari.

Sisi positif
Jauh bertahun-tahun sebelumnya, remaja kita juga jatuh cinta kepada segala yang berbau Jepang, termasuk musiknya atau J-Pop. Ada komik manga yang memunculkan seni cosplay. Sampai sekarang tak sedikit yang tetap setia pada komik Jepang dan bermain cosplay sesuai karakter yang disukai.

Josi Tjai dan Wisnu Thomas yang kini mahasiswa perguruan tinggi swasta di Jakarta adalah contoh penggemar setia lagu dan komik Jepang. Keduanya bermain sebagai pasangan dalam serial manga Jepang berjudul "Gilgamesh". Wisnu menjadi Arthur yang bersenjata pedang.

Josi dan Wisnu mengaku sejak SMA menyukai kebudayaan Jepang. "Lagu-lagu Jepang itu enak didengar. Enggak tahu mengapa, pokoknya kalau bangun tidur mendengar lagu Jepang, aku menjadi bersemangat," ujar Josi saat ditemui dalam Festival Jepang di Blok M Square, Jakarta.

Wisnu, yang semula menyukai manga, mendapat manfaat lebih besar dari kebudayaan Jepang yang ia pelajari, seperti minum teh, baju adat, dan huruf Katakana-Hiragana. "Setelah mencari tahu banyak hal tentang budaya Jepang, aku jadi tahu, bangsa Jepang punya disiplin tinggi dan motivasi kuat untuk maju setelah kalah perang. Tak heran bila mereka bisa bangkit setelah dua kotanya dibom Amerika," ujar Wisnu yang kini mahasiswa magister manajemen. (SOELASTRI SOEKIRNO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com