Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sting, Turis, dan Neraca

Kompas.com - 22/09/2012, 02:39 WIB

Siap-siap, Sting akan ke Jakarta!!!” Celotehan di media sosial itu disambut riuh. Ada yang sudah siap antre tiket menonton aksi panggung dan menikmati langsung suara vokalis The Police itu.

Sting hanyalah satu dari banyak penyanyi mancanegara yang akan atau sudah tampil di Indonesia. Umumnya kehadiran mereka disambut penggemar setia. Disambut kelas menengah di Indonesia yang jumlahnya tumbuh signifikan. Kelas menengah dengan pengeluaran 2-20 dollar AS per hari atau setara dengan Rp 18.000-Rp 180.000 per hari.

Gaya hidup kelas menengah ini rupanya turut menyumbang penipisan surplus pada beberapa komponen transaksi berjalan. Untuk urusan artis, pengaruhnya terasa pada komponen jasa, yakni jasa personal, kultural, dan rekreasi. Apa hubungannya? Yah, artis asing itu kan tidak dibayar dengan rupiah. Mereka dibayar dengan dollar AS.

Data Bank Indonesia menunjukkan, jasa personal, kultural, dan rekreasi ini defisit 15 juta dollar AS pada triwulan II-2012. Pada triwulan I-2012, komponen ini defisit 7 juta dollar AS. Memang porsinya sangat kecil pada defisit jasa-jasa yang mencapai 2,883 miliar dollar AS. Namun, defisit bertambah dalam.

Tak ada yang salah jika artis asing tampil di Indonesia. Namun, lebih mantap jika Indonesia tak sekadar jadi pasar. Artis Indonesia diharapkan juga manggung di luar negeri. Dengan cara itu, defisit jasa personal, kultural, dan rekreasi bisa menipis.

Rumusannya, transaksi dari penduduk Indonesia ke nonpenduduk Indonesia akan tercatat negatif. Sebaliknya, dari nonpenduduk ke penduduk Indonesia akan positif.

Kegiatan kelas menengah lain yang juga menekan surplus transaksi berjalan adalah wisata. Alternatif angkutan udara yang murah dan naiknya kemampuan ke luar negeri membuat surplus komponen jasa perjalanan tertekan. Pada triwulan I-2012, surplus jasa perjalanan 678 juta dollar AS. Namun, pada triwulan II-2012 anjlok menjadi 197 juta dollar AS.

Dari data BI, jumlah warga RI ke luar negeri naik dari 1,72 juta orang pada triwulan I-2012 jadi 1,886 juta orang pada triwulan II-2012. Jumlah orang asing ke Indonesia juga bertambah. Warga RI ke luar negeri naik dari 1,923 juta orang pada triwulan I-2012 jadi 1,988 juta orang pada triwulan II-2012.

Jika orang asing masuk ke Indonesia, mereka akan memasukkan devisa melalui biaya menginap, makan, minum, dan belanja di sini. Hal serupa jika orang Indonesia bepergian ke luar negeri, yakni devisa masuk ke negara tersebut.

Tidak harus melarang kelas menengah Indonesia ke luar negeri. Namun, ada baiknya memanfaatkan kekayaan alam dan layanan pariwisata kita untuk ”menahan” wisatawan asing. Semakin lama tinggal di Indonesia, mereka mengeluarkan uang semakin banyak untuk menginap, makan, dan jalan-jalan. Akibatnya, devisa yang masuk ke Indonesia juga semakin banyak.

Soal artis asing dan wisata ini hanyalah sebagian kecil dari komponen transaksi berjalan. Namun, sama seperti komponen lain di transaksi berjalan atau transaksi modal dan finansial yang terhimpun dalam neraca pembayaran Indonesia, urusan ini bukan tanggung jawab satu pihak. (Dewi Indriastuti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com