Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musisi yang Semakin Berani Berekspresi

Kompas.com - 25/09/2012, 05:04 WIB

Pengantar Redaksi

Pure Saturday adalah salah satu band indie yang berhasil mencuri perhatian masyarakat pada tahun 1996. Segera setelah dilempar ke pasaran, single mereka yang berjudul ”Kosong”, sukses melambungkan nama Pure Saturday dalam panggung musik Tanah Air.

Sempat vakum beberapa saat, hingga kehilangan vokalis sekaligus pendiri band ini, Pure Saturday yang telah berusia 15 tahun sekarang diawaki Adhitya ”Adhi” Ardinugraha (gitar), Ade Purnama (bas), Satria ”Iyo” Nurbambang (vokal, gitar), Yudhistira ”Udhi” Ardinugraha (drum), serta Arief Hamdani (gitar, vokal).

Bulan Mei 2012, Pure Saturday merilis album baru mereka, Grey. Album tersebut sekaligus sebagai bukti eksistensi mereka di dunia musik.

Sebagai band indie, faktor apakah yang menghambat perkembangan musik indie di Tanah Air?

(Adrian Hernando, xxx@yahoo.co.id, Cirebon)

Menurut kami (Pure Saturday), perkembangan musik indie di Tanah Air malah jauh lebih baik sekarang dibandingkan dengan era 1990-an. Sekarang ini musik indie jauh lebih beragam. Apalagi sekarang pun para pemusik indie dibantu dengan adanya internet.

Kalau maksud Anda, kenapa kami tidak bisa bersaing dengan para musisi mainstream, mungkin karena jalur indie biasanya dipilih oleh band yang merasa musiknya lebih sektoral atau memiliki pangsa pasar tertentu yang spesifik.

Kalau boleh tahu, apa inspirasi Pure Saturday saat menciptakan lagu '”Desire”? Menurut saya, lagu itu sederhana, tetapi dalam maknanya.

(Agung Septian, xxx@gmail.com)

Terima kasih Mas Agung. Seingat kami, waktu itu sekitar awal tahun 1990-an adalah masa pembuatan album pertama kami. Itu termasuk lagu ”Desire”, dan semua lagu dalam album itu mengalir begitu saja.

Lagu ”Desire” idenya datang dari Suar (mantan vokalis Pure Saturday). Dia punya melodi dan liriknya, terus digarap bareng. Jadilah lagu ”Desire”. Inspirasinya sih pasti dari musik yang kami dengarkan sehari-hari pada waktu itu, seperti The Cure, Sting, atau U2.

Pure Saturday baru meluncurkan album baru Grey, apa yang membedakan album ini dengan album kalian lainnya?

(Shanty Maharani, xxx@ymail.com, Bontang)

Waktu kami mau mengumpulkan materi untuk album Grey, kami berusaha berani untuk mencoba mengambil referensi lain yang dapat memengaruhi karya kami, seperti Marillion, Genesis, Pink Floyd, dan Deep Purple.

Sebenarnya, kecintaan kami pada musik era rock lama bisa dinikmati dalam album-album sebelumnya. Namun mungkin untuk album Grey ini, kami berusaha lebih menonjolkan influence kami pada era tersebut. Alasannya simpel saja sih, karena kita cinta musik seperti itu.

Lagu-lagu band Indonesia yang ada di kompilasi pribadi saya berasal dari Pure Saturday. Bagi saya, Pure Saturday sudah sejajar dengan band-band dari luar negeri. Jangan larut dengan komersialisasi musik seperti sebagian band Indonesia lainnya ya!

(Dhani Firmantara, xxx@gmail.com, Jakarta Selatan)

Terima kasih Bung Dhani Firmantara. Mudah-mudahan karya musik Pure Saturday berkenan. Kami hanya berusaha sejujur-jujurnya dalam bermusik. Semoga kami bisa tetap bertahan di belantika musik Indonesia. Terima kasih atas ucapan dan dukungan Anda.

Apa kesan Pure Saturday saat manggung lagi di Semarang, tepatnya pada acara Lawfest 2012 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro? Adakah keinginan kalian untuk manggung di Semarang lagi?

(Muhamad Rakhmanaji, xxx@yahoo.com, Kebon Jeruk, Jakarta Barat)

Kami selalu senang manggung di luar kampung halaman. Auranya sangat berbeda, orang-orangnya yang ramah, apalagi kalau penontonnya banyak. Kami juga selalu diterima dengan baik bila singgah di Semarang. Terima kasih ya, semoga Semarang lebih sering mengundang kami untuk manggung yaa.

Untuk anak muda zaman sekarang yang baru mulai mendengarkan lagu Pure Saturday, lebih cocok mendengarkan album yang mana? Mengapa Pure Saturday memilih mengambil jalur indie?

(Airin Mentari, xxx@yahoo.com, Jakarta Pusat)

Kalau bisa, kamu dengarkan saja semua album Pure Saturday.

Kami memilih jalur indie karena lebih cocok buat kami untuk sekarang ini. Semua itu mengingat anggota band Pure Saturday adalah pekerja semua. Dengan demikian, kami bisa mengatur jadwal kegiatan band dengan fleksibel.

Pure Saturday selalu membuat sesuatu yang berbeda dengan band lainnya. Dari mana saja ide-ide untuk karya dan penampilan Pure Saturday? Apakah ide-ide yang muncul itu didiskusikan bersama?

(Katharina Mirayanti, xxx@gmail. com, Bantul, DI Yogyakarta)

Seperti band yang lain, kami selalu berdiskusi tentang apa saja untuk membuat konsep, ide, lirik, dan penampilan. Sebisa mungkin kami selalu berusaha mencari apa yang pas dan nyaman untuk kami semua.

Saya, Roni Harahap, pemain keyboard Guruh-Gipsy, sedang merencanakan buat show di Candi Borobudur, Jawa Tengah, tahun 2013 nanti. Kira-kira, apakah Pure Sarturday berminat bergabung dalam multimedia show tersebut?

(Roni Harahap, xxx@yahoo.com, Kelapa Dua, Depok)

Apa kabar Mas Roni Harahap? Guruh Gipsy merupakan salah satu kelompok yang banyak memengaruhi musik kami. Menjadi suatu penghormatan besar bagi Pure Saturday bila kami dapat terlibat dalam show di Candi Borobudur itu. Nanti pihak manajemen kami akan menghubungi Mas Roni Harahap.

Pure Saturday membuat warna baru musik indie Indonesia. Musik yang santai dan berirama, menambah warna warni kancah musik di Indonesia. Pure Saturday menyuguhkan selera musik yang khas, seirama dengan nada kehidupan kaum muda masa kini. ”Silence” adalah lagu wajib saya pada pagi hari, dengan menyempatkan waktu sedikit untuk melunakkan telinga dan jiwa.

(Muhammad Iqbal Tawakkal, xxx@yahoo.co.id)

Terima kasih Bung Iqbal, semoga lagu-lagu kami yang lainnya berkenan juga di telinga Anda.

Masalah klasik band indie biasanya pada pemasaran produk (album). Cara pemasaran seperti apa yang menurut kalian paling efektif?

(Sonia, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan)

Dulu sih iya, kami punya masalah dengan pemasaran album. Tetapi sekarang tidak lagi (ada masalah dalam pemasaran). Untuk pemasaran, kami bekerja sama dengan Demajor, yang menurut kami, masih yang terbaik sampai saat ini. Pihak yang kami ajak bekerja sama selalu memberikan laporan yang jelas mengenai CD yang disebar di outlet-outlet di seluruh Indonesia.

Selain itu, kami juga menjual langsung (direct selling) pada saat manggung. Di area panggung, kami selalu membuat stan untuk jual album dan merchandise Pure Saturday. Ini supaya pemasaran lebih efektif dan tidak ada potongan.

Di stan penjualan itu kami bisa langsung berinteraksi dan mencatat data para penggemar yang juga sebagai pembeli. Cara lainnya, kami berjualan dengan cara online melalui media sosial, supaya sasarannya lebih tepat. Hasilnya, alhamdulillah, memuaskan.

Apakah Pure Saturday punya jadwal manggung tetap, misalnya di Bandung atau Jakarta? Beri informasinya karena saya pengin nonton penampilan live kalian. Apakah kalian memilih-milih acara untuk tampil?

(Bayu, xxx@gmail.com, Kemanggisan Raya, Slipi, Jakarta Barat)

Kami enggak ada jadwal rutin manggung di Bandung atau Jakarta. Selama ini kami bermain dalam acara apa saja. Tetapi untuk saat ini yang paling banyak mengundang kami memang berasal dari Jakarta dan Bandung. Nah, karena kedua kota itu banyak sekali undangannya, kadang-kadang kami memilih acara-acaranya. Memilih-milih acara, bagi kami, juga perlu, supaya penggemar tetap penasaran.

Salam metal! Salut untuk band indie atas karyanya di pentas musik Indonesia. Kapan Pure Saturday bisa mengadakan konser di Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan?

(Hadimin, xxx@external.total.com, Balikpapan)

Terima kasih Bung Hadimin. Kalimantan sudah ada dalam agenda kami, insya Allah kami bisa secepatnya tampil di Balikpapan....

Band Pure Saturday sempat kehilangan vokalis dan pendiri band. Ke mana gerangan vokalisnya? Jujur, saya sudah lama tidak mengikuti perkembangan Pure Saturday, beri informasi yang lengkap ya...

(Jules, xxx@gmail.com, Yogyakarta)

Kami masih berhubungan dengan Suar, vokalis lama Pure Saturday. Suar sekarang bekerja pada perusahaan asing. Jadi waktu Suar selalu bentrok dengan jadwal manggung Pure Saturday. Atas kesepakatan bersama, kami harus mencari vokalis yang baru. Jules Nasution, apakah Anda masih ada hubungan saudara sama Suar Nasution ya? he-he-he...

Salam damai untuk semua personel Pure Saturday. Saya mempunyai beberapa pertanyaan. Pertama, bagaimana tanggapan Pure Saturday terhadap perkembangan musik di Indonesia saat ini?

Kedua, apakah Pure Saturday siap bila menjadi band yang mengisi soundtrack film layar lebar seandainya ada sutradara atau produser film yang meminta? Tetapi film yang dimaksud bertema sepak bola? Bila Pure Saturday mau menerima, kira-kira lagu apa yang akan kalian buat untuk film itu, dan isinya tentang apa?

(Azhar Ahmad Kurniawan, xxx@yahoo.co.id, Condet Jakarta Timur)

Pertama, perkembangan musik Indonesia saat ini menurut kami, sudah berkembang pesat. Ini terutama dalam jalur indie. Sudah semakin banyak varian dan musisi pada jalur indie yang semakin berani untuk berekspresi.

Kedua, kami selalu senang dengan hal-hal yang baru. Untuk pembuatan lagu atau scoring filmnya, kami harus mempelajari dahulu materinya.

Enggak terasa sudah 15 tahun saya menjadi penggemar PS (Pure Saturday). Mulai kuliah, sampai sekarang saya sudah punya dua anak, masih tetap mengidolakan PS. Ke mana saja sih, kok baru sekarang PS mengeluarkan album baru? Apakah PS mempunyai Fans Club? Atau akun twitter? Biar saya bisa selalu meng-update...

(Wahyu Priyambodo, xxx@gmail.com, Jakarta)

He-he-he... Kami masih ada kok Mas. Mas Wahyu saja yang mungkin terlalu getol mencari nafkah. Follow kami lewat @puresaturdaybdg, @psofficialmerch, ya Mas Wahyu.

Halo Pure Saturday, pengalaman terunik apa yang pernah kalian alami ketika sedang tampil di panggung? Apa filosofi kalian memilih nama band Pure Saturday?

(Prawatya Endrawila Pawestri, xxx@yahoo.com, Bekasi)

Salah satu pengalaman terunik kami adalah saat membawakan lagu ”Labirin” yang durasinya lumayan panjang. Lagu itu kami lantunkan di antara bapak-bapak dan ibu-ibu yang memakai baju batik pada sebuah acara pesta perkawinan he-he-he-he...

Nama Pure Saturday dipilih karena kami selalu berkumpul di rumah Suar pada hari Sabtu. Pada saat-saat itu kami suka latihan band sampai pagi.... (SIE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com