One Direction Tak Bisa ke Indonesia karena Pembajakan

JAKARTA, KOMPAS.com — Boyband asal Inggris-Irlandia, One Direction atau 1D, tidak bisa datang ke Indonesia karena maraknya pembajakan hak cipta di Indonesia, termasuk terhadap karya musik. Hal tersebut disampaikan oleh Managing Director Sony Music Indonesia, Toto Widjojo, dalam jumpa wartawan di Jakarta, Senin (8/10/2012).

"One Direction tidak bisa datang karena banyaknya praktik CD bajakan serta unduh (download) ilegal," kata Toto.

Padahal, Directioners—sebutan untuk para penggemar One Direction—di Indonesia sangat banyak. Namun, karena praktik tidak resmi, seperti penjualan CD bajakan dan pengunduhan lagu secara ilegal, antusiasme para penggemar tidak terlihat. "Penjualan album 1D di Indonesia tidak sebanyak di Australia," lanjutnya.

One Direction hingga akhir 2013 akan menggelar tur di tiga benua, yakni Amerika, Australia, dan Eropa. Menurut Toto, kalau pembajakan dan pengunduhan lagu secara ilegal bisa diberantas, itu bisa memperlihatkan besarnya cinta Directioners kepada para idola mereka tersebut. "Saya yakin mereka mau datang ke Indonesia," katanya lagi.

Ia lalu mencontohkan boyband pendahulu One Direction, Westlife, yang mampu menjual hingga 1 juta kopi album di Indonesia. "Makanya, mereka beberapa kali datang ke Indonesia," ujarnya.

Ia pun berharap para penggemar One Direction tidak membeli CD bajakan maupun mengunduh lagu secara ilegal. "Saya harap, kalau memang die hard fan, membeli CD asli," katanya.

Sementara itu, Sony Music Indonesia membuka kompetisi Go1Den Ticket, yakni kesempatan bagi penggemar One Direction untuk bisa menonton konser pertama One Direction di Madison Square Garden, New York City, AS, serta menghabiskan waktu satu hari bersama boyband tersebut. (dny/Desy Saputra)