Tidak banyak band asal daerah yang bisa berkibar di kancah musik nasional. Geisha, band asal Pekanbaru, Riau, yang berdiri tahun 2003 dengan nama Jingga ini semula hanya band sekolah dengan anggota siswa-siswa pelajar SMA 2 Pekanbaru. Rajin mengikuti lomba, Geisha mulai mendapat kesempatan merekam lagu-lagunya setelah menjadi finalis A Mild Live Wanted tahun 2007.
Jingga--yang saat ini bernama Geisha--mendapat kesempatan merekam lagunya dalam sebuah album kompilasi bersama finalis lain lomba itu, yakni d’Masiv.
Band ini terdiri dari Momo, Roby (gitar), Dhan (keyboard), Nard (bas), dan Aan (drum). Semula ada Febri, penabuh drum, tetapi sudah keluar dari Geisha. Band ini juga unik karena menjadikan Momo sebagai front woman, vokalis cewek band tersebut. Selain tampil di panggung, Geisha juga tidak melupakan mereka yang tidak beruntung. Salah satunya, mengunjungi anak-anak penderita kanker di Rumah Sakit Kanker Anak di Cisarua, Bogor. (Untuk melihat foto-foto Geisha, KLIK DI SINI)
Nama jelas membawa dampak besar bagi sebuah band karena di balik semua itu ada filosofi besar dan mimpi besar. Jingga berganti nama menjadi Geisha pada 2007 karena nama tersebut telah digunakan band lain dan mereka sudah mempunyai hak cipta secara sah.
Saat di atas panggung, kami merasakan kepuasan atas kerja keras kami dari Jingga dari tahun 2003. Rasanya kerja keras kami terbayarkan. Kami juga ada My Geisha—sebutan untuk penggemar Geisha—di seluruh Indonesia. Kami bisa merasakan energi yang mereka berikan kepada kami.
Tidak sedikit band papan atas yang mengalami perpecahan setelah terkenal. Geisha adalah salah satu band yang sudah tidak asing lagi di masyarakat.
Beruntungnya band ini telah berdiri sejak 2003. Banyak hal yang sudah kami lalui bersama-sama. Karena itu, kebersamaan tersebut telah menjadi kekeluargaan sekarang. Kami saling mengenal karakter anggota satu sama lain. Kami berusaha berkomunikasi, baik setiap hari agar kompak dalam pergaulan maupun dalam ide.
Apakah Geisha punya rencana untuk membuat lagu dalam bahasa asing? Mungkin itu bisa jadi peluang untuk go international. Apakah benar kabar kedekatan Momo dan Ariel Noah? Apa arti My Geisha untuk kalian?
(Nurul Indah Pratiwi, Tangerang, Banten)
Nama band kalian bikin saya punya dua pertanyaan. Adakah musisi Jepang yang kalian sukai atau malah menginspirasi kalian? Menurut saya, musik kalian oke, suara vokalis juga khas. Adakah keinginan untuk meluaskan karier bermusik ke luar negeri? Musik Indonesia sebenarnya bagus-bagus dan beragam. Siapa tahu nanti bisa menyaingi atau bahkan melebihi demam K-Pop.
Nama band Geisha kami pilih karena menurut kami nama itu bisa mewakili kami berlima. Dalam arti yang sebenarnya, geisha adalah seorang seniman Jepang dan menjadi seorang geisha tidak gampang. Ia adalah gadis terpilih yang melayani raja.
Bagi kami My Geisha adalah raja yang harus kami hibur. Geisha dididik dari kecil untuk disiapkan menemani raja. Begitu pula kami yang berproses dari 2003 (dari band kecil) hingga sekarang.
Kami percayakan Momo sebagai front woman karena kami melihat dia punya bakat dan punya niat untuk maju di musik. Dia sangat total dan profesional di bidangnya. Kami rasa dia pantas menjadi front woman.
Sebagai grup band baru dan muda, bagaimana tanggapan kalian terhadap lagu-lagu anak muda sekarang yang hanya bermodalkan jingkrak-jingkrak dan suara yang kurang bagus, bahkan lirik lagu tidak membangun?
(Helder Nadeak, Kalimantan Selatan)
Sejujurnya musik Indonesia harus bangga dengan perkembangan musik yang sekarang bisa kita lihat di semua stasiun televisi. Ada banyak genre dan musisi muda berbakat yang bermunculan. Dan itu tidak ada di era 1980-an.
Kita tidak bisa berpatokan dengan lagu-lagu di zaman 1980-an yang hanya berlirik sangat sederhana yang mungkin dan sangat gampang diingat sehingga lagu tersebut menjadi lagu legend hingga sekarang.
Saat itu, musisi sangat sedikit, tidak seperti sekarang persaingan band generasi muda sangat tidak gampang karena banyaknya band di Indonesia.
Bisa hadir menemui My Geisha di Banjarmasin jelas membuat kami sangat senang. Antusiasme My Geisha di Banjarmasin kami acungi jempol karena mereka sangat kompak.
Dalam semua album Geisha, siapa yang lebih banyak menciptakan lirik lagu? Dalam perjalanan Geisha dari awal karier sampai sekarang, siapa yang menjadi inspirasi dalam bermusik? Untuk Momo, satu-satunya perempuan dalam band ini, pernah merasa ada cinta lokasi (cinlok) dengan teman-teman yang lain?
Yang banyak menciptakan lagu adalah Roby. Inspirasi kami sangat universal. Apa pun yang kami rasa bisa menjadi referensi akan kami pelajari dan kami tuangkan dalam bentuk genre Geisha.
Boleh nantangin buat Geisha agar sesekali musikalitasnya diaransemen etnik-etnik Indonesia kayak pelbagai awak Geisha dong. Siapa tokoh atau grup yang menginspirasi lagu atau penampilan Geisha?
(Christian S Sembiring K, Yogyakarta)
Mungkin saja kami akan memasukkan unsur etnik. Kenapa tidak? Sebenarnya hal itu sudah kami lakukan pada 2006-2007. Kami menjadi salah satu pemenang di Hitam Putih Internasional yang memadukan komposisi etnik dan modern. Sayangnya, komposisi tersebut belum tentu dapat diterima telinga masyarakat secara keseluruhan.
Jelas band membutuhkan klip. Tanpa klip, kami tidak bisa presentasi karya hingga sampai di on air. Karakter personal player akan terlihat jelas di klip.
Apakah ada rencana konser ke luar negeri dalam waktu dekat? Agak bete nih melihat band-band luar negeri yang banyak tampil di Indonesia. Padahal, band-band luar negeri juga enggak bagus-bagus amat.
(Adi Vege, xxxx@yahoo.com)
Semoga dalam waktu dekat kami bisa tampil di negeri tetangga. Namun, kami belum bisa memberi jawaban pasti. Saya justru bangga band luar negeri bisa perform di Indonesia walaupun band Indonesia sangat banyak yang baik. Namun, mungkin kesempatan untuk go international tidak segampang yang kita kira karena band Indonesia mayoritas menggunakan bahasa Indonesia untuk menarik fansnya. Beda dengan band luar yang berbahasa Inggris.
Pernahkah Geisha diajak berkolaborasi dengan musisi dari luar negeri? Menurut kamu, bener enggak sebenarnya musisi Barat enggak perhatian dengan musik Indonesia. Buktinya penyanyi James Morrison yang minggu lalu menyanyi di Jakarta ternyata belum pernah mendengar musik dari band Indonesia.
(Martha Narulita, Balikpapan, Kalimantan Timur)
Saya rasa tidak benar bahwa musisi-musisi Barat tidak terlalu antusias dengan musikalitas musik Indonesia. Justru mereka mencintai musik etnik dari Indonesia.
Wajar James Morrison tidak pernah mendengarkan musik Indonesia karena kita pastikan dia tidak tahu bahasa Indonesia. Mendengarkan lagu tanpa tahu bahasanya apa artinya? Jadi, ya, wajar saja.
Kota mana di Indonesia yang Geisha belum pernah tampil? Pernah enggak kebayang sama kamu bermain band di desa yang terpencil, misalnya di Kabupaten Malino atau Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur?
(Prasetya, Balikapapan, Kaltim)
Ada banyak kota kecil yang belum kami bisa tempuh karena alasan transportasi. Ke desa terpencil di Malino? Ya, kebayang aja. Kenapa tidak mungkin. Tidak ada yang tidak mungkin.
Aku pernah membaca, kalian yang menjadi anggota Geisha dulu merupakan kawan sekolah yang kemudian bergabung membentuk band. Apakah kalian sempat melanjutkan kuliah sambil bermain band?
(Astri, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan)
Pemenang "Kompas Kita" edisi Fira Basuki ("Kompas", 9/10)
• 1. Rasno Ahmad Shobirin, Cilacap