Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masihkah Ada "Demam" Obama di Indonesia?

Kompas.com - 05/11/2012, 18:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi dunia, pria kelahiran Hawaii ini adalah pemimpin negara adidaya Amerika Serikat, tetapi bagi Indonesia Barack Obama adalah Barry si anak Menteng.

Obama tinggal di Jakarta sejak 1967 hingga 1971 bersama ibunya, Ann, dan ayah tirinya, Lolo Soetoro. Ia tinggal di kawasan Menteng Dalam dan bersekolah di SDN 01 Menteng atau dikenal sebagai SDN Besuki.

"Tanpa uang untuk belajar di sekolah internasional seperti anak-anak ekspatriat pada umumnya, saya bersekolah di sebuah sekolah umum dan bermain di jalan bersama anak-anak petani, pembantu rumah tangga, penjahit, dan juru ketik," kata Obama dalam bukunya, The Audacity of Hope.

Kepingan sejarah masa kecil itu membuat Obama menjadi sosok yang membuat penasaran banyak orang Indonesia saat ia pertama kali mencalonkan diri di Pemilihan Presiden AS 2008.

Saat itu media gencar memberitakan berbagai hal terkait masa kecil Obama di Jakarta hingga sekelompok warga negara AS bersama teman-teman sekolah Obama dulu membentuk yayasan nirlaba Friends of Obama yang dipimpin oleh Ron Mullers. Pada tahun 2010, yayasan ini membangun patung Obama kecil dan meletakkannya di halaman SDN Besuki.

'Kembaran' Obama dari Jakarta, Ilham Anas, mengatakan permintaan tampil menurun.

Akan tetapi, itu empat tahun yang lalu, kini gaung Obama dan pilpres AS tidak seramai dahulu, paling tidak itu yang dirasakan oleh 'kembaran' Obama, Ilham Anas.

Wartawan majalah remaja ini mengatakan, pada tahun 2008-2009 ia kebanjiran tawaran wawancara dan menjadi bintang iklan, tetapi sekarang tidak lagi.

"Tahun ini euforianya berbeda. Dulu semua televisi enggak jauh dari  berita Obama, sekarang kesannya agak hambar," kata Ilham kepada Pinta Karana dari BBC Indonesia.

"Memang sih tetap kenceng beritanya, tapi enggak seperti dulu. Ini juga berimbas pada saya, kalau dibandingkan dengan dahulu, berbeda. Sekarang tetap ada permintaan, tetapi enggak sebanyak dahulu," kata dia.

Sementara itu, Ron Mullers mengatakan, meski reaksi di Indonesia tidak segegap gempita dulu, tidak berarti Obama sudah tidak populer lagi.

"Menurut saya, Obama tetap populer di sini, tetapi ia tidak bisa terlalu banyak mencurahkan waktu untuk mempererat hubungan dengan Indonesia karena ia disibukkan dengan urusan-urusan di AS," kata Mullers.

Ia mengakui bahwa awalnya ada banyak harapan bahwa terpilihnya Obama akan sangat vital dalam kerja sama bisnis antara kedua negara.

"Hal itu tidak terjadi dan saya pikir ini seperti kita berteman saja. Jika kita tidak merawat persahabatan, maka hubungan itu akan menjadi dingin," kata Mullers.

Adapun bagi Ilham, meski ia tidak lagi 'selaris' dahulu, ia merasa Indonesia tetap mencintai Obama.

"Saya merasakan kesetiaan masyarakat Indonesia pada Obama masih tinggi dan kami semua mendukung Obama, bukan [Mitt] Romney," kata dia.

Rakyat Amerika Serikat akan menentukan pilihan mereka pada Selasa (6/11/2012). Obama dan rivalnya dari Partai Republik, Mitt Romney, akan memperebutkan 270 suara elektoral dari 50 negara bagian AS.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com