JAKARTA, KOMPAS.com -- Seniman harpa, Maya Hasan (40), berangkat ke Amerika Serikat, Rabu (28/11), lalu. Ia mengikuti misi budaya Dinas Pariwisata DKI Jakarta di San Francisco dan Los Angeles. Keberangkatan Maya itu didahului perjuangan berat. Bahkan, pada Senin malam ia harus dirawat di unit gawat darurat karena terlalu capek.
”Aku ambruk,” kata Maya.
Ceritanya, Sabtu (24/11), ia tampil membantu Twilite Orchestra dan Magenta Orchestra selama 3 jam di Mata Elang International Stadium, Ancol. ”Turun panggung langsung dingin badanku. Perut kayak di-remes-remes,” kata Maya yang rupanya terkena diare dan mengalami kram otot perut.
Hari Selasa kondisi Maya membaik dan sudah mencoba baju rancangan Carmanita dan Anne Avantie yang akan dikenakan pada penampilannya di AS. Di San Francisco, ia akan memainkan lagu kondang ”I Left My Heart in San Francisco” dan lagu karya Guruh Soekarnoputra ”Halo Halo Jakarta.” Selain itu, juga lagu daerah Minang ”Ayam Den Lapeh” serta lagu andalan Maya, ”Rising Sun.”
”Dengan misi budaya ini aku bisa tunjukin, Jakarta itu kota maju dan masih banyak orang berbudaya.”
Jadi, siap berangkat?
”Kan prajurit, sampai merangkak pun juga show must go on, he-he-he,” kata Maya yakin.
(XAR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.