JAKARTA, KOMPAS.com -- Jika di panggung musik penyanyi Iga Mawarni (39) biasa diurus dan dilayani, di belakang panggung Deddy Luthan Dance Company, Iga justru mengurus serta melayani para penari dan pernak-pernik urusan pentas. Itu termasuk ketika koreografer Elly D Luthan mementaskan sendratari "Banow ati Jalingan Golek", di Gedung Kesenian Jakarta, 1-2 Desember.
"Sudah 10 tahunan saya membantu mengurus manajemen dan persiapan pentas produksi DLDC. Sebenarnya, saya tidak terikat kewajiban apa pun di DLDC. Apa daya, hati saya telanjur kecantol,” kata Iga.
Sekitar 12 tahun lalu, DLDC memuaskan rindu Iga akan suasana kampung halamannya, Solo. Iga mencari romantisme masa kecilnya, suasana bunyi gamelan dan orang belajar menari.
"Di Jakarta, suasana itu baru saya temukan kembali di DLDC. Awalnya, saya belajar menari lagi. Saya kaget ketika tahu para seniman tradisi harus mengurus sendiri tetek bengek pentas,"kata Iga.
Iga akhirnya mencicipi sendiri betapa keras hati dan idealisnya penata tari seperti Deddy Luthan dan Elly D Luthan. "Tidak ada yang baku, semua produksi pementasan tari butuh pendekatan manajemen sendiri, dan itulah tantangannya. Mungkin karena itu saya selalu mau bekerja di balik panggung DLDC," kata Iga tertawa. (ROW)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.