Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duta Musik Klasik India Itu Berpulang

Kompas.com - 13/12/2012, 02:35 WIB

Dengan sebuah instrumen yang membingungkan bagi sebagian besar orang Barat, Ravi Shankar membantu menghubungkan dunia melalui musik. Pemain sitar legendaris itu bersahabat dan memengaruhi musisi lain, dari band populer Beatles sampai violinis terkemuka, Yehudi Menuhin. Dia memelopori sebuah konser musik untuk amal sembari memperkenalkan musik klasik India kepada penikmat musik Barat selama lebih dari setengah abad.

Perjalanan hidup pemusik besar itu berakhir, Selasa (11/12). Keluarganya mengumumkan Shankar meninggal dalam usia 92 tahun di San Diego, Amerika Serikat. Ayah dua putri, Norah Jones dan Anoushka Shankar, yang mengikuti jejak ayah mereka sebagai pemusik itu, mengembuskan napas terakhir di rumah sakit, tempat dia menjalani operasi untuk mengganti katup jantungnya.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan di New York lewat Twitter, istri Shankar, Sukanya Rajan, dan putrinya, Anoushka, menyebut Shankar sebagai seorang ”suami, ayah, dan jiwa musik”. Kesehatannya ringkih selama beberapa tahun terakhir. Kamis pekan lalu, dia menjalani operasi yang diharapkan bisa memperbaiki kesehatannya.

”Sayangnya, walau para dokter berusaha sebaik mungkin, tubuhnya tidak bisa bertahan. Kami berada di sisinya ketika dia berpulang,” kata Sukanya.

Shankar, yang mempunyai rumah di California dan India, lahir dari keluarga kasta Brahmin Bengali di Varanasi, India, pada 7 April 1920, dengan nama Ravindra Shankar Chowdhury. Pada usia 10 tahun dia pindah ke Paris untuk bergabung dengan rombongan tari kakaknya, Uday, dan berkeliling dunia. Pada salah satu tur rombongan itu, pemusik terkenal Baba Allaudin Khan bergabung, dan kemudian menjadi guru yang membimbingnya selama 7,5 tahun.

Pada tahun 1950-an, Shankar yang telah terkenal di negaranya mulai berkolaborasi dengan beberapa pemusik besar Barat, seperti Menuhin dan pemain saksofon jazz John Coltrane.

Dia mengajarkan sahabatnya, gitaris Beatles George Harrison, memainkan sitar. Keduanya kemudian berkolaborasi pada beberapa proyek, antara lain Concert for Bangladesh tahun 1971. Konser amal di New York itu berhasil mengumpulkan jutaan dollar bagi Unicef untuk Banglades. Harrison menyebutnya ”Bapak Pelindung Musik Dunia”, sementara Menuhin membandingkannya dengan Mozart.

Adapun Perdana Menteri India Manmohan Singh memuji Shankar, yang memopulerkan musik klasik India ke seluruh dunia, sebagai ”harta nasional dan duta global dari warisan budaya India”.

Shankar, yang tiga kali memenangi Grammy, menyiapkan putrinya, Anoushka, sebagai penerusnya memainkan sitar. Bersama Anoushka pula, 4 November lalu, Shankar memainkan sitarnya di depan publik untuk terakhir kali. (AP/AFP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com