Penculik Nana Simpan Bahan Peledak

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat menangkap F, tersangka penculik Siti Nurjanah (10) alias Nana, polisi menyita barang bukti berupa tiga buah kantong plastik berisi potasium serta beberapa buku bertemakan jihad. Selain itu, saat laptop milik F diperiksa, ditemukan sebuah artikel mengenai cara mudah membuat bom.

Karena temuan itu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno mengungkapkan bahwa pihak Polda Metro Jaya masih mendalami kemungkinan keterlibatan F dan A (sebelumnya ditulis H) dengan kegiatan terorisme.

"Pertama-tama akan diperiksa di Direktorat Reserse Kriminal Umum dulu, baru nanti dikoordinasikan dengan Densus 88," kata Putut, Sabtu (26/1/2013).

Menurut Putut, penyidik masih belum menggali terlalu banyak informasi karena F baru saja ditangkap. "Tersangka baru ditangkap dini hari tadi sehingga masih dalam pemeriksaan awal. Pada pemeriksaan lanjutan akan digali lagi," kata Putut. Namun, Putut menambahkan bahwa tidak ada indikasi bahwa kedua pelaku memiliki keterkaitan dengan penemuan bahan peledak di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat.

Penyidik menangkap F di tempat ia dan A menyekap Nana, yaitu sebuah rumah kontrakan di daerah Narogong, Cileungsi, Sabtu dini hari. A berhasil kabur, sementara F yang mencoba mengikuti jejak rekan sejawatnya itu tertembak di bagian kaki.

F dan A menculik Nana dan menyekap gadis cilik itu sejak Kamis (17/12013) silam. Selama menyekap Nana, para penculik sempat menghubungi orangtua Nana, pedangdut Nassar dan istrinya, Musdalifah, untuk meminta tebusan sebesar Rp 4 miliar.