JAKARTA, KOMPAS.com- Setelah sukses memukau para tamu delegasi internasional dalam pertunjukan "Indonesia Night" di rangkaian acara "World Economic Forum" di Davos, Swiss, pebiola pop Maylaffayza menyempatkan diri berjalan-jalan ke Zurich, Swiss, pekan lalu.
Bersama sang suami, Yasha Chatab, Fayza mengunjungi kafe "Cabaret Voltaire" yang merupakan lokasi cikal bakal gerakan seni modern Dada atau Dadaisme, cikal bakal gerakan seni modern di Eropa pada tahun 1920-an.
Kunjungan yang unik ini dilakukan Maylaffayza untuk mempelajari salah satu gerakan sosial terbesar di zamannya yang mencoba mengubah dunia lewat seni. Selain bernilai historis, kafe tersebut sangatlah unik dekorasinya karena merupakan tempat nongkrong seniman modernis Eropa sejak 100 tahun yang lalu.
Fayza menceritakan, untuk mencapai kafe Cabaret Voltaire, dia berjalan kaki pada malam hari, dengan suhu udara nol derajat celcius. "Karena ingin sekali mengetahui gerakan Dada, saya bela-belain pergi ke sana. Sebenarnya kafe sudah tutup, tapi untungnya saat saya masuk masih buka dan masih ada beberapa pengunjung. Beruntung sekali bisa menikmatri kopi dan merasakan suasana kafe yang dipenuhi dekorasi gerakan Dada," cerita Fayza.
"Selalu menarik mempelajari apa saja yang dilakukan para pelaku seni. Di kafe Cabaret Voltaire yang menjadi cikal bakal gerakan 'Dada', saya jadi tahu bahwa 'Dada' adalah gerakan yang dilakukan para pelaku seni yang menentang Perang Dunia pertama dan sekaligus jugamenentang cara pikir yang mendorong peperangan. Mereka melakukan gerakan tersebut melakui karya-karyanya," kata Fayza.
Selain itu, Fayza juga berjalan-jalan ke daerah Altstadt (kota tua) sambil mengamati sejarahnya. "Buat saya ini sangat memberi inspirasi. Saya yakin orang-orang kreatiflah yang dapat mengubah dunia. Semoga di Indonesia para pelaku seni juga mempunyai visi dan misi yang positif untuk Indonesia," ujarnya.
Penampilan di Davos Pada Kamis (24/1), Fayza tampil di hadapan para pemimpin bisnis di Hotel Morosani, Davos, Swiss. Dalam acara ini Maylaffayza beserta para pengisi acara lainnya seperti Saykoji danLea Simanjuntak mempertunjukkan ragam budaya modern Indonesia kepadaratusan tamu mancanegara dari pemerintahan dan juga dari sektorswasta.
Dalam penampilan ini, Fayza tampak mengenakan gaun modelkebaya karya desainer Raden Sirait. Dia memulai sesinya dengan memainkan lagu Run dan Mantra yang diiringi oleh penari modernyang mengenakan baju futuristik. Penampilannya ditutup dengan lagu Hey Britney yang mengajak para pengunjung untuk bergoyang bersama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.