Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDP Dicoret dari WMA karena Suka Lipsync?

Kompas.com - 02/02/2013, 12:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Jejaring sosial Twitter baru-baru ini gempar dengan kicauan seputar pencoretan vokalis Indah Dewi Pertiwi dari nominasi World Music Awards (WMA) 2013. Spontan, para pengguna Twitter langsung kasak-kusuk mencari penyebab pencoretan pelantun single "Hipnotis" tersebut dari WMA.

"Jadi begini kemarin pihak IDP nyebar email tentang dikeluarkannya IDP dari WMA karena protes fans agnez #1," kicau pengguna akun @yaqin_indonesia.

Padahal, jelas dia, IDP dicoret dari nominasi lantaran penjualan album terakhirnya yang jeblok. "Di karenakan penjualan 2 juta kopi (fakta memang penjualan album idp 2 juta copi tapi yang album hipnotis," tulis @yaqin_indonesia.

"Setelah diselidiki, itu album 2010 sedangkan album terakhirnya enggak sampai 1 juta, yang dinilai album terakhirnya," lanjutnya.

Namun, @SheenCruise mencoba meluruskan kabar miring tersebut. "Jawaban dari pihak WMA adalah mengatakan ada analisis bahwa IDP penyanyi lipsync dan IDP bukan artis sungguhan," jelas @SheenCruise.

Sementara itu, IDP mengaku cukup heran atas hal ini. "Pas dicabut kami enggak mengerti kenapa, tapi dari pihak (manajemen) aku konfirmasi ke sana kok," kata Indah di sela Infotainment Award SCTV, Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Jumat (1/2/2013) malam.

Namun, ketika ditanya apa alasan di balik pencoretan namanya, Indah memilih berahasia. "Kalau alasannya kenapa, kayaknya enggak perlu di-share ke masyarakat ya. Itu sih ujian kecil buat aku, mudah-mudahan habis ini akan lebih banyak rejeki lagi," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com