Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersatu dalam Komedi

Kompas.com - 20/03/2013, 03:28 WIB

Frans Sartono

Anda percaya komedi bisa menyatukan orang? ”Pasti. Lihat saja, ada orang India, warga Kanada, orangtuanya dari India, dan sekarang berada di Jakarta. Komedi menyatukan kita semua,” kata Russell Peters, komedian tunggal yang akan tampil di Jakarta, Rabu (20/3) malam ini.

Orang India yang disebut Russell Peters itu adalah dirinya sendiri. Russell Peters (42) adalah salah seorang stand-up comedian atau komedian tunggal yang populer di jagat perkomedian dunia. Menurut majalah Forbes, ia menempati posisi ketujuh dari komedian berbayaran tertinggi.

Russell, panggilannya, akan open mic atau tampil di Skenoo Exhibition, Gandaria City, Jakarta Selatan, Rabu malam ini. Didatangkan promotor Java Musikindo, ini merupakan kedatangan keduanya ke Jakarta.

Tahun lalu ia tampil di Jakarta, yang dalam tiga tahun terakhir semakin marak dengan hiburan stand-up comedy atau komedi tunggal. Salah satunya lewat televisi, termasuk KompasTV, dengan menggelar kontes Stand-Up Comedy Indonesia yang memasuki musim ketiga.

Russell banyak membawakan materi komedi berlatar multikulturalisme. Dalam sejumlah video yang diunggah di Youtube, misalnya, ia membuat orang terpingkal-pingkal dengan lelucon berbahan stereotip kultural tentang orang India, China, dan Yahudi. Mereka mencoba berbisnis dan ribut terus karena masing-masing mempunyai sifat sangat berhemat.

Lelucon berlatar etnis itu tak dimaksud Russell untuk menyinggung atau merendahkan, tetapi justru meletakkan mereka sebagai bagian dari keluarga besar dunia.

”Joke itu berangkat dari niat. Orang tahu, ketika saya bikin lelucon tentang seseorang, niat saya hanya membuat orang tertawa, membikin orang bahagia. Sama sekali tidak ada niat saya menyinggung perasaan,” kata Russell dalam wawancara dengan harian Kompas, Senin (18/3) malam, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.

”Jika niat kita memang ingin menyakiti, orang akan tersinggung. Saya suka melihat orang tertawa, bergembira. Pekerjaan saya adalah berkomedi. Saya harus memastikan bahwa orang akan bahagia, akan tertawa,” kata Russell yang menyukai komedian George Carlin, Steve Martin, dan Eddie Murphy.

Pengalaman manusiawi

Satu hal yang mendasari orang untuk tertawa, tak peduli dari mana latar belakang ras atau etnik mereka, menurut Russell, adalah pengalaman hidup yang sama sebagai manusia. Rasa dan pengalaman yang sangat manusiawi itu dialami siapa saja, di mana saja.

Ketika orang mengenali lelucon Russell itu sebagai pengalamannya sendiri, orang terkait akan terusik impuls tawanya. Mereka sebenarnya menertawakan pengalaman diri sendiri yang ternyata juga dialami orang lain.

”Pada akhirnya, ketika saya membuat lelucon tentang orang dari kultur yang berbeda-beda, mereka juga tertawa karena ternyata setiap orang mempunyai pengalaman dan persoalan yang sama,” katanya.

”Orang tertawa karena materi lelucon saya berdasarkan pada kenyataan. Segala sesuatu yang saya sampaikan ada elemen-elemen kebenarannya,” ujarnya.

Alasan mengapa setiap orang terhubung dalam ikatan tawa, menurut Russell, itu karena pada dasarnya setiap orang melakukan hal yang hampir sama, setiap hari, sepanjang hidup mereka.

”Tak peduli Anda tinggal di mana. Tak peduli asal, bahasa, warna kulit, dan seperti apa wajah Anda, pada gilirannya setiap orang melakukan hal yang sama. Mereka bangun tidur, makan, kerja. Lelucon saya berangkat dari pengalaman manusia seperti itu,” kata Russell.

”Komedi membuat kita lupa akan itu semua,” katanya melanjutkan.

Nyatanya, Russell bisa diterima di Inggris, Singapura, China, Hongkong, India, Vietnam, Amerika Serikat (AS), Australia, Selandia Baru, Uni Emirat Arab, Jordania, Lebanon, Afrika Selatan, dan Indonesia.

Ia merupakan komedian pertama yang ditonton 30.000 orang selama dua malam pertunjukan di Kanada pada 2007. Tiket pertunjukannya terjual habis saat

tampil di Madison Square Garden, New York, AS, tahun 2008. Videonya di Youtube ditonton lebih dari 20 juta orang.

Komedi Russell biasa disebut sebagai komedi observasional. Ia pengamat kehidupan yang jeli. Watak, perilaku, gerak, sampai aksen bicara orang dari berbagai latar belakang ia rekam dalam kepalanya.

Meski dia berbahasa Inggris dengan aksen ”normal” layaknya tuturan orang Kanada, Russell dalam posisinya sebagai komedian sangat fasih berbicara bahasa Inggris dengan aksen India ataupun China yang medok. Materi itu sering dia angkat dalam penampilannya.

”Pasti, Anda orang Indonesia juga mempunyai aksen tertentu jika berbicara dalam bahasa Inggris. Seperti aksen Anda ini, terdengar lucu bagi saya,” ujarnya.

Kehidupan itu

Latar multikultural dalam materi komedi Russell tidak lepas dari latar belakang dirinya sebagai warga Kanada keturunan India. Ayahnya lahir di Mumbay, India. Pengalaman sebagai orang Indo-Kanada sejak kecil menjadi materi yang tak pernah habis dia gali dalam pentas komedinya.

Apa yang membuat Russell Peters menjadi seorang komedian?

”Saya sudah 20 tahun hidup dari komedi dan saya tidak akan berpaling dari komedi. Komedi sudah ada di dalam diri saya. Seperti juga orang menjadi dokter, atau pengacara, itu kan sudah ada di dalam diri mereka. Entah pekerjaan itu bisa menghasilkan uang banyak atau sedikit, yang pasti (pilihan profesi) itu sudah tertanam dalam diri seseorang.”

Apa makna komedi bagi Anda?

”Saya menyukai kehidupan nyata dan itu bagi saya adalah komedi,” kata Russell.

Banyak hal yang tampaknya biasa dan terjadi sehari-hari, bagi Russell adalah komedi. Orang terpeleset, terburu-buru, jatuh, hal-hal yang sederhana dalam kehidupan manusia semacam itu membuat Russell tertawa. Banyak hal yang polos, yang tidak dimaksud untuk membuat orang tertawa, justru membuat dia tertawa.

Russell lalu mengeluarkan telepon seluler dari saku celananya. Ia menunjukkan foto putri kecilnya yang tertawa manis. Ia bercerita, sebelum berangkat tur, anaknya menyelipkan foto ke dalam tas Russell.

”Saya mempunyai anak kecil dan dia selalu membuat saya tertawa,” ujarnya.

”Jadi, hidup itu komedi dan komedi itu kehidupan,” kata Russell menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com