JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum mengembuskan napas terakhirnya akibat kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2013) dini hari, mendiang Ustad Jeffry Al Buchori atau Uje sempat berwasiat kepada sahabatnya, Ustad Solmed.
Suatu ketika, keduanya bercakap-cakap di pelataran parkir. "Saya datang duluan, beliau di parkiran. Saya masuk ke mobil, saya lihat wajahnya pucat. Entah sakit atau capek. Saya peluk beliau lalu beliau ngomong 'Ini cincin buat lo, lo terusin dakwah gue, ini peci buat lo, lo terusin dakwah gue," kenang Solmed kepada wartawan di kediaman Uje di Perum Bukit Mas Narmada 3 Blok i No. 11 Rempoa, Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (26/4/2013).
Spontan Solmed menangis tersedu. Ia tak memahami mengapa sahabatnya berwasiat demikian. "Saya nangis, saya peluk, saya enggak boleh berhenti dakwah," ujar Solmed.
Saat itu, menurut Solmed, Uje juga menangis di peluknya. "Beliau orang yang tegar, jarang menangis. Tapi di pelukan saya nangis," papar Solmed.
Uje kini menghadap Sang Khalik. Solmed baru bisa memahami pesan terakhir yang diterimanya itu. "Ternyata itu bagian dari tanda beliau akan pergi tinggalkan kita semua. Begitulah takdir," kata Solmed.
Berita terkait, baca:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.