JAKARTA, KOMPAS.com -- Tak mudah memproduksi album kelimanya, The Greatest Indonesian Love Songs, begitu kata vokalis Rio Febrian. Pasalnya, untuk album yang diirlis pada Desember 2012 itu, ia menyanyikan lagu-lagu yang pernah populer pada era terdahulu.
Pertama, ia harus mendapatkan izin untuk menyanyikan kembali lagu-lagu yang telah dipilih. "Memang agak ribet, prosesnya cukup panjang, karena perlu izin ke pencipta lagu-lagunya," kata Rio dalam wawancara di Studio ANTV, Kompleks Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2013).
Selain itu, para penyanyi yang lebih dulu memopulerkan lagu-lagu tersebut memiliki karakter vokal yang kuat. Rio mengaku sempat sulit lepas dari karakter vokal mendiang Broery Marantika dalam lagu-lagu "Angin Malam" dan "Mawar Berduri".
"Prosesnya memang cukup panjang kalau mau recycle lagu yang hit tahun 1980-an. Gue aja kebawa cara nyanyinya Broery Marantika, karena karakternya kuat sekali," ujar Rio.
Lanjut Rio, dibandingkan empat album terdahulu, yang album kelimanya memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. "Memang lebih susah dibanding buat album yang (lagu-lagunya) benar-benar baru," tekannya.
Namun, baginya, proses produksi tersebut justru menjadi tantangan yang harus dinikmatinya. "Kalau bermusik dapat yang gitu-gitu aja, atau selalu ada di comfort zone, juga enggak enak. Perlu belajar dari sesuatu yang sulit supaya semakin hari kita semakin dewasa," tekannya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.