Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitri Tropika ke Queensland 1: "Jet Boating" Berbonus Pelangi

Kompas.com - 10/05/2013, 11:55 WIB

GOLD COAST, KOMPAS.com -- Fitri Rakhmawati (25), yang dalam industri hiburan dikenal sebagai Fitri Tropika, mengaku bukan termasuk orang yang biasa secara berkala dan khusus jalan-jalan untuk berlibur. Tapi, aku Fitri pula, ketika berkesempatan untuk bepergian ke tempat-tempat yang belum atau jarang didatanginya, di dalam dan luar negeri, ia betul-betul menikmatinya.

Pada 12-19 April 2013, pembawa acara dan artis peran ini melancong ke Queensland, Australia. Fitri menjadi bagian dari tim Celebrity on Vacation (CoV), acara jalan-jalan selebriti yang diproduksi dan ditayangkan oleh TransTV.

Fitri, artis peran Nino Fernandez, dan tiga orang dari tim produksi dan kreatif stasiun televisi tersebut berkesempatan pergi ke Negeri Kanguru, Koala, dan Platipus itu atas undangan Garuda Indonesia dan Tourism and Events Queensland.

Di Queensland, yang beriklim subtropis, sedang musim gugur. Suhu udaranya belasan hingga dua puluhan derajat celcius. Hujan kadang turun, tapi lebih sering cuaca cerah.

Berada di Queensland, Fitri, Nino, dan tim produksi dan kreatif televisi tersebut diajak oleh pihak pengundang ke sejumlah tempat berwisata di kota Brisbane dan sekitarnya; Tangalooma, Moreton Island; serta Gold Coast. Di sana mereka menjalani shooting CoV.

Di kota Brisbane dan sekitarnya--yang memiliki perbedaan waktu tiga jam lebih awal dari Jakarta--Fitri dan kawan-kawan menikmati sarapan di The Summit Retaurant, Mount Coot-tha, yang dikelilingi lingkungan alam asri dan bersih; ikut Brisbane River Cruise (bersiar di Brisbane River dengan menumpang kapal bermotor dari South Bank Parklands ke Newstead selama satu setengah jam); dan ke Queen Street Mall (pusat perbelanjaan).

Di Tangalooma, Moreton Island, Fitri dan kawan-kawan menginap di Tangalooma Island Resort, yang terletak di pinggir Moreton Island National Park. Di sana mereka ikut kegiatan memberi makan malam ikan kecil kepada lumba-lumba liar di pantai, di bawah arahan para petugas Dolphin Care. Mereka juga menjajal ATV Quad Bike Tour di pantai dan bukit rendah. Mereka pun ber-sand boarding atau sand tobogganing (meluncur dengan menggunakan papan, dari puncak ke bagian bawah bukit pasir) di Sand Toboggan.

Dari Tangalooma, Fitri dan kawan-kawan menyeberang ke Gold Coast dengan menumpang kapal bermotor jenis catamaran. Di Gold Coast, mereka dibawa ke tempat-tempat wisata lain lagi, dengan pengalaman yang juga lain lagi.

Di Tamborine Mountain, mereka dibawa ke The Polish Place. Tempat
berpemandangan cantik dan berudara bersih itu berlatar budaya Polandia serta terdiri dari lima vila kecil, restoran dengan pengutamaan vodka dan bir Polandia, serta Polish Gallery yang menjual barang-barang seni Polandia.

Mereka juga diajak ber-jet boating ("uji nyali" dan berbasah-basah dengan menumpang speed boat yang mengebut dan mengepot) di perairan Main Beach; hot air ballooning (naik balon udara); sarapan di O'Reilly's Grand Homestead & Vineyard (ladang anggur), Canungra Valley; melihat-lihat fasilitas di hotel-hotel mewah Surfers Paradise Marriot dan Palazzo Versace Goald Coast; memandang Gold Coast dari Skypoint Observation Deck di lantai 77 gedung Q1; ke pasar malam bernama Surfers Paradise Beachfront Markets; "bergaul" dengan beberapa jenis hewan di Currumbin Wildlife Sanctuary (memberi minuman susu kepada burung lorikeet, memeluk koala, dan memberi makan kanguru); dan menikmati beberapa atraksi di Sea World Gold Coast.

Bonus pelangi kembar dua
Bersiar pada pertengahan bulan lalu itu merupakan jalan-jalan kali pertama Fitri ke
Australia. Diungkapkan oleh Fitri kepada Kompas.com, sebenarnya ia tak termasuk orang yang biasa sengaja melakukan perjalanan wisata pribadi.

"Aku sengajain (berwisata pribadi), enggak. Waktu SMA, aku sekolah di SMA Negeri 5 Bandung. Aku jadi Duta Pariwisata, karena terpilih jadi Mojang (gelar juara kontes putri-putrian di Bandung) SMA itu. Tapi, paling-paling, jalan-jalannya ikut tur ke Semarang," cerita perempuan kelahiran Bandung, 26 September 1987, ini.

Boleh dibilang, hampir semua perjalanan wisata selama ini dilakukannya dalam rangka pekerjaannya sebagai pembawa acara atau keberadaannya sebagai figur publik. Sebut saja, ia pernah ke Bunaken bersama CoV. Ia juga pernah ke Swiss dengan tayangan infotainment Insert (TransTV).

Ke Queensland pun, ia jalan-jalan untuk CoV, yang diundang oleh Garuda Indonesia dan Tourism and Events Queensland. Asal tahu saja, rute penerbangan Garuda Indonesia Jakarta-Denpasar-Brisbane (mulai 31 Juli 2013) dan Brisbane-Denpasar-Jakarta (mulai 1 Agustus 2013) akan dibuka kembali.

Apa yang disukai oleh Fitri dengan menjadi pesiar di mana pun?

"Saya lebih melihat ke orang-orangnya, habit mereka, dan kultur mereka, yang
mungkin enggak diketahui secara luas," tutur Fitri, yang pernah berkuliah di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Bandung, ini. "Misalnya, Paris (Perancis), ternyata hanya pusat kotanya yang bagus. Di pinggirnya, kawasan industri, polusi udara," tuturnya lagi.

Namun, bukan berarti ia tidak menikmati obyek-obyek wisata di tempat-tempat yang dikunjunginya. Contohnya, perempuan periang ini sangat terkesan akan pengalaman ber-jet boating di perairan Main Beach, Gold Coast.

Betapa tidak? Ketika Fitri sedang ber-jet boating pada 16 April 2013 siang waktu
setempat bersama pengemudi boat bernama Jamie, serta sejumlah penumpang lain, termasuk Nino, hujan turun menyusul awan yang menggelap. Tak terlalu deras, tapi agak lama.

Jas hujan dan pelampung dari pihak penyelenggara jet boating itu, yang dikenakan oleh Fitri di luar pakaiannya, jadi bertambah basah. Jas hujan tersebut,
yang semula menghalangi pakaian dan tubuh Fitri dari semburan air ketika boat
mengepot, kini berfungsi basa-basi saja. Fitri pun jadi kedinginan.

Namun, hujan itu tidak menghalangi Jamie untuk terus beraksi dengan boat-nya. Baru ketika beberapa kali petir menyambar bumi pada jarak puluhan meter saja dari boat-nya, ia berhenti demi keselamatan bersama. Para penumpang, yang
tadinya tertawa dan berteriak menikmati petualangan dengan boat tersebut, sontak terdiam.

Jamie pun segera memarkir boat-nya di bawah jembatan kendaraan bermotor yang menghubungkan dua sisi pantai. Di permukaan perairan terbuka, boat bisa jadi sasaran petir, karena merupakan benda tertinggi. Dengan berada di bawah benda yang lebih tinggi, boat tersebut aman.

Setelah cuaca mulai cerah lagi, muncul pelangi. Tak tanggung-tanggung, pelangi
kembar dua.

"Jet boating, seru. Hujan dan petir tadi bikin kedinginan dan ngeri sih. Tapi, jadi
pengalaman yang istimewa. Apalagi, sesudah berteduh dan berlindung di bawah jembatan, dapat bonus pelangi, kembar pula," celotehnya kepada Kompas.com, sesudah ber-jet boating.

"Tapi, menurutku, untuk yang ikut harus disediakan goggle (kacamata renang). Mata perih banget waktu kena hujan atau air laut," tambahnya.

Fitri akan bercerita lagi tentang pengalamannya melancong ke Queensland lewat Fitri Tropica ke Queensland (2): Paling Benci "Packing".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau