Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhoma Irama Siap Isi Museum Gitar Budjana

Kompas.com - 27/05/2013, 16:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gitaris I Dewa Gede Budjana berencana membangun sebuah museum gitar Indonesia. Artis musik dangdut legendaris Rhoma Irama, kata Budjana, sudah bersedia memberi gitarnya untuk mengisi museum itu.

"Jadi, sebetulnya Budjana sering main di tempat kami di Bali, di LPM (Lembaga Pendidikan Musik Farabi) Dwiki Dharmawan. Satu dan lain hal idenya sempat disampaikan ke istri saya. Idenya cukup menarik, yaitu membuat museum gitar di Ubud, tepatnya di Desa Payogan," ujar I Gusti Ngurah Bagus Wijaya selaku produser eksekutif album Joged Kahyangan, yang baru dirilis Budjana di Red White (RW) Jazz Lounge, Kemang, Jakarta Selatan, 23 Mei 2013.

Gitar-gitar yang akan dipajang di museum itu merupakan gitar-gitar milik para gitaris Indonesia yang lebih dulu dilukis oleh para perupa kenamaan dalam negeri.

"Museum ini (nanti dinamakan) Museum Gitarku Dewa Bujana. Isinya gitar-gitar yang dilukis, hasil kolaborasi dengan pelukis. Nanti juga ada kolaborasi dengan pengrajin perak dan ada juga gitar memorabilia. Ada juga permintaan Budjana soal blue room, nanti gitarnya berwarna biru semua," jelas Wijaya. "Gitar-gitar yang dilukis ini akan dimuseumkan," timpal Budjana.

Direncanakan pula oleh mereka, museum gitar tersebut akan dikembangkan menjadi roda industri kreatif. "Ini visinya tidak hanya sebagai museum, tapi ada sisi industri kreatifnya. Nanti kami bicarakan dengan orang yang punya pengalaman sehingga keberadaan museum tadi tidak sekadar sebagai pameran," terang Wijaya.

Sampai saat ini, menurut mereka, sejumlah gitar para gitaris Indonesia sudah masuk dalam daftar calon penghuni museum tersebut.

"Nanti akan ada gitaris Indonesia yang akan menyerahkan gitarnya. Istri (almarhum) Mas Chrisye, Damayanti Noor, sudah mau. Terus, sudah ada yang menyerahkan gitarnya, seperti Eros (Eross Candra, Sheila on 7) dan Rhoma Irama juga mau menyerahkan gitarnya. Di museum itu nanti jumlahnya bisa tak terhingga. Sampai sekarang saja sudah terkumpul hampir seratusan," terang Budjana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau