JAKARTA, KOMPAS.COM -- Kepercayaan diri Alif sedang menggelegak. Sudah separuh dunia dia kelilingi, tulisannya tersebar di banyak media, dan dia diwisuda dengan nilai terbaik. Perusahaan mana yang tidak tergiur merekrutnya? Namun Alif lulus pada waktu yang tak tepat.
Akhir 90-an, Indonesia dicekik krisis ekonomi dan dikoyak reformasi. Lowongan pekerjaan sulit dicari. Kepercayaan dirinya goyah, bagaimana dia bisa menggapai impiannya?
Begitulah sepenggal kisah perjalanan Alif yang diangkat penulis novel Ahmad Fuadi dalam trilogi terbarunya, Rantau 1 Muara yang merupakan seri lanjutan dari Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna.
Dalam novel ini, Fuadi sengaja mengisahkan Alif yang mengalami banyak pertentangan batin, termasuk pilihan untuk menjadi seorang wartawan. "Ketika itu kejadiannya persis peristiwa 1 Mei 1998, pas banget banyak yang di-PHK. Nah saat itu Alif yang baru lulus kuliah sedang mencari kerja mempertanyakan dirinya apakah benar-benar memilih profesi wartawan sebagai jalan hidupnya, di sini lah salah satu konfliknya," cerita Fuadi saat berkunjung ke redaksi Kompas.com, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (10/6/2013).
Menurut Fuadi, untuk menghidupkan karakter Alif dalam novel Rantau 1 Muara, lebih dulu dirinya melakukan observasi. "Kebetulan ini dari pengalaman pribadi saya juga. Saya pernah jadi wartawan, tapi sudah hampir satu dekade saya meninggalkan profesi itu," kata Fuadi.
"Nah untuk itu saya hubungi teman saya di Tempo, saya bilang, 'Saya mau dong ikut rapat redaksi lagi, saya mau ngerasain lagi suasanya debat rapat redaksi seperti apa'. Ya sampai seperti itu observasinya, dari situ dapat feel-nya," lanjutnya.
Dari situ, dikisahkannya lagi, takdir menerbangkan Alif ke Washington DC. Life is perfect, sampai terjadi tragedi 11 September 2001 di New York yang menggoyahkan jiwanya. Kenapa orang dekatnya harus pergi? Alif dipaksa memikirkan ulang misi hidupnya. Dari mana dia bermula dan ke mana dia akhirnya akan bermuara?
Setelah berturut-turut softlaunching novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi diadakan di New York dan Washington DC pekan lalu, novel ketiga dari trilogi Negeri 5 Menara ini beredar di Tanah Air mulai 27 Mei 2013.
Rantau 1 Muara menjadi trilogi pamungkas Negeri 5 Menara yang ditunggu-tunggu. Buktinya, "Ternyata di sosial media, ada yang ngaku dia baca Negeri 5 Menara saat masih SMP, dan sekarang dia sudah kuliah. Jadi trilogi ini tumbuh berkembang bersama pembacanya," tutur Fuadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.